Mohon tunggu...
Mutia Aprilia
Mutia Aprilia Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi Universitas Pamulang

Yang baca ini berarti bisa membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Stigma Laki-laki Tidak Boleh Lemah

24 Oktober 2022   22:25 Diperbarui: 24 Oktober 2022   22:31 2109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

5. Laki-laki tidak perlu membela hak kaum perempuan dan kaum marginal lain.

6. Menganggap "keren" perilaku berbahaya dan beresiko seperti, berkendara dalam kecepatan tinggi, minum alkohol, dan merokok dan mengonsumsi obat terlarang.

7. Menganggap kegiatan dalam rumah tangga seperti memasak, menyapu, berkebun, dan mengasuh anak sebagai tugas perempuan.

Bisa dilihat dari ciri-ciri tersebut, stereotip pria tradisional yang dominan secara sosial (bersama dengan sifat-sifat terkait seperti misogini dan homofobia) dapat dianggap "beracun" karena mempromosikan kekerasan, termasuk kekerasan seksual dan kekerasan dalam rumah tangga.

Mengingat penyebarannya di masyarakat, toxic masculinity dapat dianggap sebagai masalah utama. Kita harus memahami bahwa tindakan seperti ini biasa terjadi karena pengaruhnya menjadi lebih jelas. Menemukan masalah ini butuh adanya evaluasi masyarakat. Perubahan sosial yang dibawa oleh hak asasi manusia dan pendidikan gender akan berpengaruh pada perkembangan struktur sosial tipe baru.

Namun, hal ini dapat diatasi dengan cara berhenti menghakimi Laki-Laki karena kejantanannya oleh masyarakat, karena setiap orang berhak untuk tumbuh dan berhasil sesuai dengan kepribadian mereka. Dorong lelaki untuk membiasakan diri mengekspresikan diri dan ajarkan menumbuhkan rasa empati pada anak lelaki. Ini harus dilakukan sejak dini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun