Mohon tunggu...
Mutia Amanatun
Mutia Amanatun Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi program studi Biologi fakultas MIPA universitas Sebelas Maret Surakarta

Berminat mendalami bidang fotografi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Wisata Alam Saat Ini: Antara Keberlanjutan atau Eksploitasi

31 Oktober 2024   04:00 Diperbarui: 31 Oktober 2024   07:35 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Di era revolusi industri ini, dimana teknologi informasi tersebar luas, kepuasan batin atas lingkungan masih tetep diperhatikan, salah satunya yaitu berwisata alam yang menjadi daya tarik bagi masyarakat lokal maupun mancanegara. Keindahan alam yang telah tersedia di setiap sudut bumi, menawarkan pengalaman yang tak terlupakan. Namun, di balik pesona tersebut, terdapat tantangan besar yang harus kita beri perhatian terkait bagaimana menjaga keseimbangan antara menikmati keindahan alam dan melindunginya dari eksploitasi.

Pertumbuhan sektor industri pariwisata di Indonesia yang cepat sering kali berdampak negatif pada lingkungan. Pariwisata bukanlah tempat untuk mencari keuntungan dengan mengeksploitasi alam, dimana pembangunan infrastruktur baru di kawasan wisata dapat merusak ekosistem alami dan mengganggu habitat satwa liar di kawasan tersebut. Selain itu, peningkatan jumlah pengunjung ke lokasi-lokasi alam yang rentan dapat menyebabkan kerusakan fisik dam pencemaran pada lahan sekitar. Faktor infrastruktur bekas tempat wisata yang terbengkalai pun dapat secara perlahan turut merusak. Tanpa pengelolaan yang tepat dan bijaksana, maka resiko kehilangan potensi alam itu lebih besar. 

Dari banyak alasan kerusakan alam yang telah di jabarkan diatas, alam merangkul dan menuntut kita semua supaya kita memikirkan cara bijaksana demi menghormati dan melindungi alam. Misalnya dengan menerapkan konsep wisata berkelanjutan dalam sistem pengelolaan tempat wisata alam mulai dari regulasi sampah, kontrol rutin infrastruktur, dan menggalakkan upaya konservasi di sekitar tempat wisata, sehingga sumber pendapatan yang diperoleh tidak dengan cara merusak lingkungan.

Peran kita sebagai konsumen dalam mendukung perubahan yaitu dengan memilih tempat wisata yang menerapkan praktik berkelanjutan dan mendukung UKM lokal yang peduli lingkungan. Dengan berwisata secara bijaksana, kita tidak hanya menikmati keindahan alam, tetapi juga sekaligus berkontribusi pada pelestariannya untuk generasi mendatang.

Kesimpulannya, keindahan alam bukan hanya yang dinikmati saat ini saja melainkan juga dapat dinikmati generasi penerus kita. Wisata alam menjadi jembatan untuk pelestarian lingkungan, bukan tempat untuk mencari keuntungan dengan mengeksploitasi alam sesuka hati. Dengan langkah-langkah yang bijak dan bertanggung jawab, kita dapat memastikan bahwa keindahan alam tetap ada, terjaga, dan lestari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun