Mohon tunggu...
Mutia Pusparani
Mutia Pusparani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Panggil saja Muti

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tetap Semangat di Usia Senja: Kisah Pak Momon Berjualan Kerupuk Keliling dengan Sepeda Tuanya

4 Juni 2024   14:15 Diperbarui: 4 Juni 2024   14:25 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pak Momon (95) penjual kerupuk keliling di Mendalo, Jambi, Kamis (30/5/2024). Foto: Mutia-Dara

Pak Momon dengan semangat mendorong sepeda tuanya demi mencari rezeki berjualan kerupuk keliling. Di usianya yang senja, Pak Momon tanpa lelah menjajakan kerupuknya dari pagi hingga larut malam demi menghidupi istri dan kedua cucunya yang masih balita. Di usia yang terbilang tidak muda lagi, beliau seharusnya beristirahat dan menikmati masa tuanya bersama keluarga.

Setiap hari, Pak Momon mengambil kerupuk-kerupuk dari agen sebanyak 50 pcs dan membawanya dengan sepeda tuanya berkeliling menjajakan kerupuknya dengan penuh harap agar dagangannya habis terjual.

"Mbak, kerupuknya.". Kata Pak Momon pada Kamis (30/5)

Beruntung, ada beberapa orang sedang berlalu lalang dan menghampiri Pak Momon untuk membeli kerupuknya.

Pak Momon yang berusia 95 tahun, beliau bertempat tinggal di Aur Duri itu sudah puluhan tahun berkeliling berjualan kerupuk, Sebenarnya Pak Momon memiliki 2 Anak yang sudah bekerja tetapi beliau tetap memilih berjualan kerupuk keliling.

Meskipun harus menyelusuri jalanan dengan mendorong sepeda tuanya, semangat Pak Momon tak pernah surut. Dalam sehari Pak Momon bercerita keuntungan dari 1 pcs kerupuk beliau hanya mendapatkan Rp.1000.

Pak Momon (95) penjual kerupuk keliling di Mendalo, Jambi, Kamis (30/5/2024). Foto: Mutia-Dara
Pak Momon (95) penjual kerupuk keliling di Mendalo, Jambi, Kamis (30/5/2024). Foto: Mutia-Dara

" Kalau kerupuk Bakar 1 psc Rp. 15.000, sedangkan kerupuk biasa hanya Rp. 10.000 " jelas Pak Momon.

Pak Momon bisa mengantongi keuntungan bersih sekitar Rp. 15.000 dalam sehari. Beliau mengaku bersyukur dengan pendapatan yang di hasilkannya itu. Meski mungkin tak terlalu banyak, namun beliau merasa pekerjaannya itu lebih baik daripada mengandalkan pemberian anak-anaknya.

"Daripada minta sama anak, lebih baik bapak bekerja dengan upah yang sedikit." Tutur Pak Momon.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun