Mohon tunggu...
MUTIA EKA
MUTIA EKA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Pelajar

Mahasiswa Universitas Muhmmadiyah Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena LGBT di Lingkungan Kampus

10 Juli 2024   20:22 Diperbarui: 10 Juli 2024   20:39 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Salah satu fenomena yang sedang ramai dibicarakan saat ini adalah keberadaan LGBT atau Lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender di lingkungan kampus. Berbeda dengan beberapa tahun yang lalu, sekarang ini keberadaan komunitas ini semakin terbuka dan diterima di tengah-tengah mahasiswa. Namun, masih ada beberapa perdebatan tentang hal ini di masyarakat.Fenomena LGBT di lingkungan kampus bisa sangat bervariasi tentang pada berbagai faktor seperti lokasi geografis, kebijakan institusi, budaya lokal, dan sikap individu.  Di Indonesia, sikap terhadap LGBT di kampus bisa sangat beragam. Beberapa kampus mungkin lebih terbuka dan mendukung, sementara yang lain mungkin lebih konservatif. Secara umum, dukungan hak-hak LGBT di Indonesia masih merupakan isu yang kompleks dan seringkali dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya dan agama yang dominan. Secara keseluruhan.


generasi muda bangsa ini" tulis @bagianeksekutormahasiswa dalam postingan tersebut.


Secara umum, LGBT merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan orientasi seksual yang berbeda dari mayoritas masyarakat, yaitu heteroseksual. Meskipun sudah sering dibicarakan, fenomena ini masih menuai kontroversi di kalangan mahasiswa Muhammadiyah. Beberapa di antaranya menganggapnya sebagai hal yang salah dan harus dikutuk, sementara yang lain menyikapinya dengan lebih toleran. Media sosial dan internet juga memainkan peran penting dalam menghubungkan komunitas LGBT dan mempromosikan kesadaran serta solidaritas di kalangan mahasiswa. Banyak kampus memiliki organisasi mahasiswa yang yang juga sering melakukan kegiatan seperti diskusi panel, kajian isu dan kampanye kesadaran untuk pencegahan dan pemahaman tentang isu-isu LGBT. Sebagai sebuah organisasi Islam, Muhammadiyah memiliki nilai-nilai yang kuat dalam menjunjung tinggi agama dan moralitas. Oleh karena itu, wajar jika ada sikap yang menentang LGBT di kalangan mahasiswa Muhammadiyah.

Adanya beberapa risiko penyakit menular seksual (PMS) dan kondisi kesehatan lainnya memiliki risiko yang lebih tinggi pada kelompok tertentu dalam komunitas LBGT, khususnya pada pria yang berhubungan seks dengan pria (MSM) dan Wanita yang berhubungan seks dengan Wanita (WSW). Namun, penting untuk dicatat bahwa risiko ini terkait dengan perilaku tertentu, bukan identitas seksual itu sendiri. Penyakit menular seksual (PMS) yang dapat berisiko lebih tinggi dialami pada komunitas LGBT diantaranya seperti HIV/AIDS, sifilis, gonore dan klamida dan berbagai penyakit lainnya yang mungkin dapat dialami. Pada intinya, komunitas LGBT dapat menghadapi beberapa risiko kesehatan spesifik, terutama terkait dengan penyakit menular seksual dan masalah kesehatan mental.


LGBT saat ini memang menjadi sorotan di kalangan mahasiswa karena banyaknya para komunitas LGBT yang sudah mulai terang-terangan memeprlihatkan identitas mereka di tempat umum. Namun kita semua harus bisa memahami bahwa LGBT menupakan sesuatu yang tidak wajar dan merupakan sebuah kelainan seksual. Adanya dukungan dari lingkungan sekitar, pengetahuan yang cukup, kesadaran serta tindakan yang tepat mereka akan terhindar dari kelainan seksual tersebut.


Saatnya menyadari bahwa menormalisasi LGBT merupakan tindakan yang salah. Karena dengan kita mendukung komunitas tersebut akan berdampak pada meningkatnya kasus penyakit menular seksual khususnya pada kalangan mahasiswa umumnya di Indonesia itu sendiri. Mahasiswa harus segera menyadari bahwa mereka merupakan seorang pelajar yang lebih mempu untuk berfikir kritis terkait tindakan dalam menyikapi LGBT ini. Menyediakan layanan dukungan dan konseling bagi para komunitas LGBT perlu di sediakan dari pihak kampus guna memberikan fasilitas bagi mereka yang menyadari kelainan seksual dan ingin mengubah perilaku. Mari kita sebagai mahasiswa bersama-sama membawa perubahan untuk mencegah adanya komunitas LGBT di lingkungan kampus dan menjalani kehidupan normal berpasangan lawan jenis sebagaimana mestinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun