Mohon tunggu...
Mutia
Mutia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya menyukai Langit luas dan berkebun. Saya suka memandang Langit yang dipenuhi kerlap-kerlip Bintang dan sinar terang Bulan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antarmateri Modul 3.3

11 Juni 2023   17:52 Diperbarui: 11 Juni 2023   17:56 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Koneksi Antarmateri - Modul 3.3

PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF KEPADA MURID

Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP dapat melakukan koneksi antarmateri yang telah dipelajari dari modul-modul sebelumnya untuk membuat sintesa pemahaman tentang program sekolah yang berdampak pada murid.

Pertanyaan pemantik :

  1. Bagaimana perasaan Anda setelah mempelajari modul ini?

Modul 3.3 yang merupakan modul terakhir dari Pendidikan guru penggerak Angkatan 7 yang kami ikuti. Karena ini modul terakhir berbagai macam perasaan campur aduk dalam menyelesaikan modul ini. Setelah mempelajari modul ini saya merasa tercerahkan, karena selama ini program-program yang berdampak positif pada siswa sudah dilakukan di sekolah kami. Namun, program tersebut belum dilaksanakan secara rutin dan terus menerus. Terkadang program tersebut mengalami pasang surut dan tidak konsisten dalam pelaksanaannya. Dengan mempelajari modul ini saya berharap program tersebut jelas pelaksaannya sehingga dapat menghasilkan siswa yang memiliki agency. Berdasarkan pembelajaran yang dilakukan melalui ruang kolaborasi, dimana kami membuat program yang dapat dilaksanakan mulai semester depan. Saya merasa program yang telah direncanakan dapat terlaksana, karean aset-aset yang diperlukan untuk program tersebut telah terpenuhi sekitar 80%. Segala kendala yang mungkin akan muncul dalam pelaksanaan program tersebut juga telah dibicarakan dan mendapat pengalaman yang banyak dari teman-teman calon guru penggerak (CGP) Angkatan 7 yang lain. Sangat Bahagia rasanya ketika dapat membantu dalam melakukan sesuatu yang akan berdampak baik bagi siswa.

  1. Apa intisari yang Anda dapatkan dari modul ini?

Kepemimpinan murid (student agency) adalah kemampuan yang dimiliki oleh seorang murid untuk dapat mempengaruhi fungsi dirinya dan arah jalannya peristiwa melalui Tindakan-tindakan yang dibuatnya. Murid mampu mengarahkan pembelajaran mereka sendiri, membuat pilihan-pilihan, menyuarakan opini, mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan rasa ingin tahu, berpartisipasi dan berkontribusi pada komunitas belajar, mengkomunikasikan pemahaman mereka kepada orang lain, dan melakukan Tindakan nyata sebagai hasil proses belajarnya.

Human agency mempunyai empat sifat inti yang disingkat IVAR yaitu :

  • Intensi atau kesengajaan. Seseorang yang memiliki agency bukan hanya memiliki sekedar niat, tetapi di dalam niat mereka sudah termasuk rencana tindakan dan strategi untuk mewujudkannya.
  • Visi atau pemikiran ke depan.pemikiran ke depan di sini bukan hanya sekedar rencana yang mengarahkan masa depan.
  • Aksi atau kereaktifan. Seseorang yang memiliki agency, bukan hanya seorang perencana dan pemikir ke  depan, mereka juga seorang pengendali diri. Setelah niat dan rencana, ia tidak akan duduk diam dan menunggu,  tetapi berkemampuan untuk mengkoreksi aksi atau Tindakan yang tepat dan untuk memotivasi serta mengatur eksekusinya.
  • Refleksi atau kereflektifan -diri yaitu seseorang yang memiliki agency akan memiliki kesadaran yang baik akan fungsi dirinya. Mereka akan melakukan refleksi terhadap efikasi dirinya, kecemerlangan dan ketepatan pikiran dan tindakannya dan kebermaknaan dari upaya yang mereka lakukan dalam pencapaian tujuan, serta akan melakukan perbaikan jika diperlukan. Kemampuan metakognitif untuk melakukan refleksi diri sendiri dan kecukupan pemikiran dan Tindakan seseorang adalah sifat yang paling jelas dari orang yang memiliki agency.
  • Menurut OECD (2019)  kepemimpinan murid berkaitan dengan pengembangan identitas dan rasa memiliki. Ketika murid mengembangkan agency, mereka mengandalkan motivasi, harapan, efikasi diri, dan growth mindset (pemahaman bahwa kemampuan dan kecerdasan dapat dikembangkan) untuk menavigasi diri mereka menuju kesejahteraan lahir batin (wellbeing). Hal inilah yang kemudian memungkinkan mereka untuk bertindak dengan memiliki tujuan, yang membimbing mereka untuk berkembang di masyarakat.
  • Kepemimpinan murid adalah tentang murid yang bertindak secara aktif dan membuat keputusan serta pilihan yang bertanggung jawab dari pada hanya sekedar menerima apa yang ditentukan oleh orang lain. Saat murid menjadi pemimpin dan mengambil peran aktif dalam proses pembelajaran mereka sendiri, maka hubungan yang tercipta antara guru dengan murid akan mengalami perubahan, karena hubungannya akan menjadi bersifat kemitraan.
  • Kepemimpinan murid adalah sesuatu yang dapat didoraong, murid mengambil kepemilikan dan tanggung jawab atas proses pembelajaran mereka sendiri, murid memiliki suara dan pilihan atas apa yang akan mereka pelajari, bagaimana siswa belajar dan mengorganisir pembelajaran mereka, dan murid dapat memilih arah dan cara mencapai tujuan pembelajaran sendiri.
  • Kepemimpinan murid bukan sesuatu yang bisa diberikan. Bukan berarti bebas sepenuhnya bagi murid karena murid tetap membutuhkan bimbingan guru. Terkadang terlalu banyak pilihan dapat menjadi kontraproduktif dan bukannya menginspirasi. Bukan berarti tidak ada akuntabilitas murid. Murid tetap harus menunjukkan penguasaan pengetahuan, konsep, dan keterampilan. Bukan berarti mengganti peran guru. Murid justru memerlukan umpan balik, negosiasi, beradu argument, tuntunan,coaching dari gurunya di sepanjang proses pembelajaran.
  • Ketika siswa memiliki agency maka sebenarnya memiliki suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran mereka. Tugas guru sebenarnya hanya menyediakan lingkungan yang menumbuhkan budaya di mana murid memiliki suara, pilihan, dan kepemilikan dalam apa yang mereka pikirkan, niat yang mereka tetapkan, bagaimana mereka melaksanakan niat mereka, dan bagaimana mereka merefleksikan Tindakan mereka.
  • Suara (voice) adalah pandangan, perhatian, gagasan yang diekspresikan oleh murid melalui pertisipasi aktif mereka di kelas, sekolah, komunitas, dan sistem Pendidikan mereka, yang berkontribusi pada proses pengambilan keputusan dan secara kolektif mempengaruhi hasilnya. Contohnya membangun budaya saling mendengarkan, membangun kepercayaan diri murid agar mereka percaya bahwa setiap suara berharga dan layak di dengar.
  • Pilihan (choice) adalah peluang yang diberikan kepada murid untuk memilih kesempatan-kesempatan dalam ranah sosial, lingkungan, dan pembelajaran. Contoh bagaimana guru dapat mendorong dan menyediakan pilihan bagi murid-muridnya memberikan kesempatan pada murid untuk mengevaluasi pembelajarannya dan memberikan kesempatan pada murid untuk menggali sumber-sumber belajar sesuai minat mereka.
  • Kepemilikan (ownership) adalah mengacu pada rasa keterhubungan, keterlibatan aktif, dan investasi pribadi seseorang dalam proses belajar. Contoh mempromosikan kepemilikan murid adalah mengajak murid mengatur layout kelas mereka sendiri dan mengajak siswa untuk mengatur layout kelas mereka sendiri.
  1. Apa keterkaitan yang dapat Anda lihat antara Modul ini dengan modul-modul sebelumnya?

Kepemimpinan murid sangat erat kaitannya kodrat alam dan kodrat zaman dimana siswa sejak awal sebenarnya sudah memiliki agency dalam dirinya, namun untuk memiliki agency ini harus ditumbuhkan dengan cara dituntun seperti yang ada dalam filosofi pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Sesuai dengan modul 3. 3 bahwa kepemimpinan murid adalah sesuatu yang dapat di dorong, namun tidak bisa ditumbuhkan. Oleh karena itu, sebagai seorang guru kita harus dapat mendorong siswa untuk dapat memiliki agency karena agency bukan sesuatu yang dapat diberikan. Kepemimpinan murid akan menghasilkan kemitraan antara guru dan murid yang akan membuat hubungan baik antara guru dan murid. Kepemimpinan murid dalam belajar akan meningkatkan hasil belajar siswa.

Pengelolaan program yang berdampak positif kepada murid sesuai dengan nilai dan peran guru penggerak. Nilai guru penggerak yaitu : mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan perpihak kepada murid membuat seorang guru harus menjalankan tugasnya dengan memperhatikan segala sesuatunya harus berpihak kepada murid. Murid adalah pihak yang harus selalu diuntungkan dari setiap program yang dilaksanakan di lingkungan sekolah. Dengan keberpihakan kepada murid akan menumbuhkan kepemimpinan pada diri murid. Program-program yang dilaksanakan di sekolah dengan tujuan berdampak positif bagi murid akan dapat dilaksanakan jika guru memiliki nilai-nilai guru penggerak dengan menjalankan peran sebagai guru penggerak. Guru adalah aktor yang sangat penting di sekolah, karena segala kegiatan yang dilaksanakan di sekolah akan digerakkan oleh guru dengan berbagai cara, salah satunya dengan memberdayakan murid sebagai mitra.

Mewujudkan kepemimpinan siswa adalah salah satu visi guru penggerak. Guru penggerak mempunyai visi untuk menciptakan siswa yang mandiri sesuai dengan profil pelajar Pancasila. Siswa yang mimiliki agency adalah tujuan dari kegiatan pembelajaran  yang dilakukan di sekolah, baik di dalam maupun di luar kelas. Dengan adanya agency pada dirinya maka siswa akan mudah dalam menjalankan segala hak dan kewajiban yang melekat pada dirinya. Sehingga akan dapat memudahkan dalam mewujudkan visi guru penggerak dan visi sekolah tentunya.

Siswa yang memiliki agency dapat diwujudkan dengan melakukan budaya positif di sekolah. Budaya di sekolah sepeerti senyum, sapa, salam, dan santun akan menghasilkan siswa yang terbiasa dalam berinteraksi sosial secara baik dengan semua orang. Karena sudah membudaya, hal ini akan menjadi sebuah kebiasaan yang tidak hanya dilakukan di sekolah, namun akan dilakukan dimanapun siswa berada. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah menjadi agent yang tidak perlu dituntun untuk melakukan hal-hal positif, namun dengan inisiatif sendiri mereka akan melakukannya dengan baik karena telah terbiasa. Budaya positif sangat penting untuk dibudayakan di sekolah karena menjadi salah satu program yang berdampak positif bagi siswa. Di SMA Negeri 1 Panga kami melaksanakan kegiatan pagi yang merupakan budaya positif sekolah kami selain 4S. Kegiatan ini dilakukan setiap hari dengan berbagai kegiatan, seperti membaca Al Qur'an, Asmaul Husna, gotong royong, baca Surat Yasin, dan senam kesegaran jasmani. Berdasarkan hasil pengamatan, kegiatan ini telah membuat siswa menjadi lebih baik dan positif. Ke depannya kami telah merencanakan untuk melaksanakan program yang dapat mengasah minat dan bakat siswa yang kami beri nama "every Saturday BakMin." Kegiatan ini sangat mementingkan suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) dari siswa. Kegiatan ini akan mendorong siswa untuk memiliki agency  yang akan berguna untuk hidupnya dan dapat membuat siswa menjadi siswa yang merdeka dunia dan akhirat.

Pembelajaran berdiferensiasi yang membuat siswa merdeka dalam belajar karena mempunyai referensi untuk belajar sesuai dengan kebutuhannya, atau dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan keahliannya, atau proses pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan belajarnya. Keadaan ini dapat mendorong siswa untuk memiliki agency, karena pembelajaran berdiferensiasi membuat siswa harus memutuskan sendiri untuk memilih produk, proses, dan konten belajar yang diinginkan. Pembelajaran berdiferensiasi adalah salah satu program kurikuler yang dapat dilaksanakan sebagai sebuah program yang berdampak positif bagi siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun