Mohon tunggu...
mutia
mutia Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswi

hobi traveling dan memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesenjangan Pendidikan: Dampak Pendidikan di Kota dan Desa

14 Oktober 2024   20:35 Diperbarui: 14 Oktober 2024   20:44 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan merupakan faktor penting dalam pembangunan suatu negara, termasuk Indonesia. Namun, kesenjangan pendidikan antara wilayah perkotaan dan pedesaan masih menjadi permasalahan yang signifikan di banyak negara. Kesenjangan ini dapat terlihat dari berbagai aspek, mulai dari aksesibilitas, kualitas fasilitas, hingga kompetensi tenaga pendidik. Dampak dari kesenjangan pendidikan ini dapat memengaruhi perkembangan, contohnya sosial, ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat.

Dampak tersebut dapat dilihat, melalui :

1. Perbedaan Aksesibilitas dan Fasilitas Pendidikan  

Di wilayah perkotaan umumnya sekolah- sekolah dilengkapi dengan fasilitas yang memadai, seperti laboratorium, perpustakaan, dan sarana olahraga. Sebaliknya, di pedesaan, fasilitas pendidikan sangat terbatas. Sekolah di perkotaan yang mempunyai fasilitas baik pastinya juga memiliki dampak positif terhadap kualitas pendidikan. Selain itu, kesulitan akses transportasi dan minimnya fasilitas komunikasi di pedesaan juga memengaruhi aksesibilitas pendidikan.

2. Kualitas Pendidikan dan Kompetensi Guru 

Kualitas pendidikan di perkotaan umumnya lebih baik dibandingkan dengan di pedesaan. Guru-guru di perkotaan cenderung lebih kompeten dan memiliki akses terhadap pelatihan dan sumber daya pendidikan yang lebih baik. Sebaliknya, di pedesaan, kurangnya akses terhadap pelatihan dan kurangnya insentif bagi guru untuk mengajar di pedesaan dapat memengaruhi kualitas pendidikan.

3. Dampak Sosial dan Ekonomi

Kesenjangan pendidikam antara kota dan desa juga berdampak pada kesempatan kerja dan kesejahteraan masyarakat. Perkembangan pendidikan di kota sangat berbanding terbalik dengan di desa. Pendidikan di kota dapat berkembang pesat karena didukung oleh sarana dan prasarana yang mudah untuk didapatkan, sementara di desa perkembangan pendidikan cenderung berjalan lambat karena sulitnya mendapatkan sarana dan prasarana untuk pendidikan tersebut. Hal ini dapat memperburuk kesenjangan ekonomi antara wilayah kota dan desa.

Untuk mengatasi kesenjangan pendidikan antara kota dan desa, diperlukan upaya yang komprehensif dari pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat. Pemerintah perlu meningkatkan alokasi anggaran pendidikan untuk wilayah pedesaan, termasuk dalam hal pelatihan guru, peningkatan fasilitas pendidikan, dan aksesibilitas transportasi. Selain itu, perlu adanya insentif yang menarik bagi guru untuk mengajar di pedesaan, seperti upah yang lebih besar dan akses terhadap pelatihan profesional. Dengan upaya yang komprehensif dan kolaboratif, diharapkan kesenjangan pendidikan antara kota dan desa dapat diminimalkan, sehingga setiap individu, tanpa memandang wilayah tempat tinggalnya, dapat memperoleh akses pendidikan yang berkualitas dan merata bagi seluruh masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun