Mohon tunggu...
Muthiah Nurul Atikah
Muthiah Nurul Atikah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Hasanuddin

Halo, Saya Muthiah Nurul Atikah, Mahasiswa FKM, Unhas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Globalisasi terhadap Kesehatan Gizi Remaja

25 Mei 2022   21:05 Diperbarui: 25 Mei 2022   21:08 1338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

             Globalisasi adalah suatu proses di mana peristiwa, keputusan, dan aktivitas di satu bagian dunia dapat memiliki konsekuensi yang signifikan bagi individu dan masyarakat di bagian dunia yang lain. Proses perkembangan globalisasi pada mulanya ditandai dengan kemajuan bidang teknologi informasi dan komunikasi. Globalisasi memiliki banyak interpretasi dari perspektif yang berbeda. Beberapa orang menafsirkan Globalisasi sebagai menyusutkan proses dunia, atau menciptakan dunia sebagai seperti sebuah desa kecil. Beberapa lainnya menyatakan bahwa globalisasi adalah upaya untuk menyatukan masyarakat dunia dalam hal gaya hidup, orientasi dan budaya.

            Perubahan di era globalisasi yang sangat pesat saat ini dapat berimplikasi pada kesehatan, pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya bagi remaja. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, dan masa remaja sangat peka terhadap lingkungan dan terkadang mengarah pada konsumerisme yang berlebihan.

            Salah satu implikasi globalisasi adalah persoalan pilihan makanan. Remaja tidak lagi memilih makanan yang bergizi, tetapi fokus pada kesenangan, status sosial, atau kenyamanan dalam mengolah makanan yang praktis. Dalam sehari seorang remaja mampu mengonsumsi beberapa    jenis    makanan instan    dari    makanan    ringan    sampai makanan   pokok   yang   digantikan   dalam bentuk instan. Makanan instan seakan telah menjadi    tujuan    makanan    utama    atau menjadikannya   sebagai   makanan  sehari-hari.

            Karena pesatnya perkembangan teknologi dan pemasaran, banyak restoran dan pabrik cepat saji kini mengolah makanan yang dimasak. Mengonsumsi makanan cepat saji dan junk food dalam jangka waktu yang lama dapat meningkatkan prevalensi obesitas pada masa remaja.

            Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 prevalensi obesitas remaja usia 13-15 tahun adalah 2,5%. Prevalensi remaja obesitas usia 16-18 tahun adalah 1,6% (Nugroho, Wijayanti, et al., 2020).

            Faktor penyebab terjadinya obesitas pada remaja bersifat multifaktorial. Peningkatan konsumsi makanan cepat saji, penurunan aktivitas fisik, faktor genetik, efek iklan, faktor psikologis, status sosial ekonomi, program gizi, usia, dan jenis kelamin  berkontribusi terhadap perubahan keseimbangan energi yang merupakan faktor yang menyebabkan obesitas.

            Selain meningkatkan prevalensi obesitas, globalisasi juga berdampak pada peningkatan masalah gizi buruk, karena remaja dihadapkan pada masalah citra tubuh. Banyak remaja melakukan diet karena adanya masalah body image, yang beranggapan bahwa wanita kurus dan langsing dianggap cantik, namun sedikit yang memahami kesehatannya.

            Banyak remaja putri yang ingin menurunkan berat badan dengan diet ketat dengan tidak mempertimbangkan masalah zat gizi dalam makanan yang dikonsumsi. Hal tersebut yang akan  berdampak pada masalah  gizi buruk pada tubuh mereka.

            Dampak kesehatan lainnya yang diakibatkan oleh globalisasi yaitu pengaruh kecanduan teknologi. Hal tersebut berdampak pada kurangnya aktivitas fisik remaja, kecanduan bermain gadget, menimbulkan rasa malas, dan lain sebagainya.

            Banyaknya masalah kesehatan gizi remaja yang ditimbulkan oleh globalisasi tidak berarti bahwa globalisasi hanya memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Globalisasi juga banyak memberikan dampak positif bagi remaja, asalkan remaja mampu mengontrol diri dan membatasi aktivitas atau suatu pemahaman yang tidak dibutuhkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun