Mohon tunggu...
Muthmainnah
Muthmainnah Mohon Tunggu... Dosen - FKM UNAIR

DOSEN DI DEPARTEMEN EBIOP DIVISI PROMOSI KESEHATAN DAN ILMU PERILAKU FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Strategi Cerdas Ibu Pekerja : Edukasi Gizi Seimbang Sejak Dini

26 Januari 2022   10:18 Diperbarui: 26 Januari 2022   10:22 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peringatan Hari Gizi Nasional (HGN) Tahun 2022 merupakan momentum edukasi kepada semua lapisan masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan melalui penerapan pola makan yang sehat dan pemenuhan gizi seimbang. Tema HGN tahun ini sesuai dengan target nasional terkait percepatan penurunan stunting, yaitu "Bersama cegah stunting dan obesitas". Tema ini merupakan bentuk edukasi juga dalam rangkan mengajak masyarakat untuk meningkatkan kepedulian pada gizi demi tumbuh kembang anak. 

Berbagai permasalah gizi kurang terjadi pada Balita seperti  wasting, stunting, underweight, kekurangan vitamin atau mineral, kelebihan berat badan dan selanjutnya mengakibatkan penyakit tidak menular yang berhubungan dengan pola makan.  Sebenarnya pemerintah telah mengupayakan berbagai intervensi  yang mencakup gizi seimbang. Tujuannya adalah untuk mengurangi permasalahan gizi, yaitu melalui penerapan keluarga menjadi Keluarga Sadar Gizi (KADARZI). 

Ibu adalah penentu gizi seimbang untuk semua keluarga. Namun faktanya banyak masalah gizi Balita disebabkan karena ketidaktahuan Ibu dalam menerapkan pola makan yang sehat bahkan ada yang sudah tahu pentingnya pola makan dengan piramida gizi seimbang. Namun si Ibu belum sadar, belum mau dan belum mampu menerapkan. Terutama ini terjadi pada Ibu pekerja.  Oleh karena itu banyak intervensi yang saat ini dilakukan pada Ibu Pekerja. Edukasi melalui kader Posyandu, bahkan ada intervensi berbasis digital melalui aplikasi android dan banyak ahli gizi juga mengedukasi tentang strategi ibu cerdas balita sehat pada para Ibu pekerja. 

Intervensi pada si Ibu pekerja perlu dilakukan secara bertahap dan ini dilakukan sejak ibu merencanakan kehamilan. Berikut tips bagi Ibu Pekerja :

Saat merencanakan Kehamilan : Pastikan sebelum hamil, banyak akses informasi kesehatan dan informasi pola asuh pada anak dan konsekuensinya jika ibu bekerja, periksa kesehatan sebelum hamil supaya memastikan si Ibu dalam kondisi sehat

Saat Hamil : meski ibu sibuk, luangkan waktu untuk mengikuti kelas ibu hamil atau akses informasi kesehatan melalui telemedicine khusus gizi ibu hamil, gizi ibu menyusui, gizi bayi, baduta dan balita. Yang paling penting adalah menyiapkan perlengkapan untuk pumping ASI. Yang paling penting juga dalam upaya pencegahan masalah gizi adalah melalui pemberian ASI Eksklusif. Sesibuk apapun, Ibu sejak awal sudah mencari strategi bagaimana tetap dapat memberikan ASI pada anaknya meski bekerja. 

Setelah melahirkan : selama cuti melahirkan, silahkan dipersiapkan stok ASI Perah sesuai dengan kebutuhan anak. Yang penting si Ibu selalu punya mindset bisa memberikan ASI yang cukup pada anaknya. Ga perlu minder jika melihat stok asi perah yang melimpah pada postingan sosial media. Yang paling utama adalah bagaimana si Ibu selalu bahagia sehingga terus dapat maksimal dalam memberikan ASI. Selain ASI, pola makan Ibu menyusui juga perlu diperhatikan sesuai Kebutuhan Gizi Busui, bila perlu luangkan konsultasi pada Ahli Gizi/ konselor ASI. Setelah Anak mulai MP-ASI, si ibu diharapkan meluangkan waktu untuk menyiapkan Makanan Pendamping ASI Anak sebelum bekerja, bila perlu diberi label dan jadwal makan. Setelah anak usia 1 tahun, seorang ibu juga perlu membiasakan memberikan anak dengan camilan sehat dan menu makanan yang sehat.

Banyak resep camilan sehat yang dapat diakses di youtube dan sosial media lainnya. Kebiasaan memberikan pola makan yang sehat sejak dini dapat menjadikan si anak akhirnya terbiasa dengan makanan rumahan. Sejak dini, sudah diedukasi tentang gizi seimbang sehingga saat sekolah, anak dapat memilih mana makanan yang sehat dan mana makanan yang kurang sehat. Bahkan si Anak akan lebih memilih makan makanan yang dibuat oleh si Ibu daripada jajan di luar. Ketika si Ibu pekerja mulai lelah, silahkan melakukan me time dan perenungan atau mungkin sharing dengan komunitas ibu pekerja yang sama-sama punya balita. Biasanya setelah sharing, termotivasi kembali. 

Memang dibutuhkan kreatifitas Ibu dalam mengedukasi anak terkait dengan makanan yang sehat. Ibu Pekerja, bukan alasan untuk tidak memberikan gizi terbaik pada anak. Lebih-lebih dengan kemajuan  digitalisasi saat ini. Akses informasi sekarang memberikan kemudahan ibu terus belajar, sharing pengalaman para ibu pekerja (balitanya sehat) melalui sosial media dan selanjutnya makin termotivasi bahwa Ibu pekerja akan selalu berpikir cerdas dalam memberikan Pola Makan Sehat, dengan memperhatikan Gizi Seimbang si Anak. 

Gambar ini adalah salah satu upaya Ibu dalam memberikan edukasi pola makan sehat. Si Anak terbiasa dengan masakan ibu sejak Balita dan saat anak mulai sekolah malah selalu minta dibuatkan bekal sehat dari rumah supaya tidak jajan di sekolah. Bahkan si Anak akan membaca terlebih dahulu komposisi jajanan yang ibunya beli apakah itu sehat ? ini dapat menjadikan si Ibu makin termotivasi karena si anak makin kritis dalam menerapkan pola makan sehat keluarga. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun