Generasi Alpha merupakan generasi yang lahir setelah Generasi Z, yakni generasi yang lahir antara tahun 2010-2025. Generasi Alpha lahir dari Generasi Z, oleh karena itu karakteristik keduanya tidak jauh berbeda. Menurut Anastasia Satryo, M.Psi, seorang pakar perkembangan anak dari Universitas Indonesia, bahwasannya ciri khas dari Generasi Alpha ialah mereka melek digital sejak usia dini. Paparan teknologi yang terus menerus menyebabkan Generasi Alpha terbiasa dengan hal yang instan dan tidak mengenal proses (Indrayana et al., 2018). Berdasarkan hal tersebut, maka dibutuhkan adanya pendidikan karakter yang tepat untuk membantu dan mengembangkan kualitas serta potensi yang dimiliki oleh masing-masing individu.
Pendidikan karakter merupakan tindakan pendidik yang berpengaruh terhadap karakter peserta didiknya. Seorang pendidik mempengaruhi karakter siswanya dengan menjadi contoh dalam berperilaku, berbicara, bertoleransi dengan orang lain, dan hal terkait lainnya. Ada banyak nilai-nilai dalam pendidikan karakter, beberapa diantaranya nilai religius, nasionalis, cerdas, tanggung jawab, disiplin, mandiri, jujur, dan arif, hormat dan santun, dermawan, suka menolong, gotong- royong, percaya dir, pekerja keras, tangguh, kreatif, kepemimpinan, demokratis, rendah hati, toleransi, solidaritas dan peduli (Khoiri et al., 2023).
Pendidikan karakter sangat penting untuk diberikan pada anak sejak dini, khususnya bagi Generasi Alpha (Hidayat, 2021). Generasi Alpha merupakan generasi yang paling  akrab dengan teknologi digital. Oleh karena itu, guna meminimalisir pergaulan bebas Generasi Alpha abad 21, maka perlu diberikan pendidikan karakter kepada anak sejak dini (Nimatuzahroh et al., 2022). Tujuan pendidikan karakter  sejak  dini yakni agar mereka mampu menyeimbangkan antara lingkungan sekitar yang dikelilingi oleh kemajuan teknologi dengan kesiapan individu yang terkena dampak dari lingkungan  tersebut (Indrayana et al., 2018).
Berikut adalah beberapa strategi pendidikan karakter bagi Generasi Alpha pendidikan karakter berbasis nilai, pola asuh yang baik dan positif, penggunaan teknologi dengan tepat, pendidikan berlandaskan nilai-nilai agama, pembentukan karakter berorientasi pada kesejahteraan masyarakatÂ
Adapun dalam menerapkan pendidikan karakter pada Generasi Alpha yaitu: tanggung jawab, disiplin, kerja keras, mengajarkan pendidikan agama dan aqidah, mengenalkan ucapan (maaf, permisi, minta tolong dan terimakasih).
Faktor dalam diri anak merupakan faktor utama yang akan mempengaruhi arah perkembangan moralitasnya, sementara faktor eksternal merupakan faktor dari luar yang akan ikut berpengaruh pada perkembangan moralitasnya. Kedua faktor tersebut saling bertaut antara faktor yang satu dengan faktor yang lainnya, dikarenakan seorang anak terlahir sebagai pribadi mandiri yang akan bersosialisasi dengan lingkungannya. Kedua faktor tersebut harus bisa dikontrol dengan baik agar perkembangan moral yang terdapat pada anak berusia dini dapat berkembang secara optimal seperti yang diharapkan oleh semua pihak. (Mau'idah, Kun Farida, Sakinah: 2022). Peranan pendidikan karakter bagi Generasi Alpha, yaitu: foundationan literacies, competencies, character qualities (Hidayat Ahmad: 2021)
Sumber:
Hidayat, A. (2021). Pendidikan Generasi Alpha. Jejak Pustaka.
Indrayana, M. L., Aryanto, H., & Christianna, A. (2018). Perancangan Buku Interaktif Pembelajaran Pengembangan Karakter pada Generasi Alfa. Jurnal DKV Adiwarna, 01(12), 1--10.
Khoiri, A., Susilawati, E., & Hamidah. (2023). Konsep Dasar Teori Pendidikan Karakter. Cendekia Mulia Mandiri.
Nimatuzahroh, N., Khoirunnisa, H., & Niyarci, N. (2022). Penerapan Pendidikan Karakter Anak Usia Dini Terhadap Generasi Alpha di Abad 21. Jurnal Pelita PAUD, 7(1), 7--12. https://doi.org/10.33222/pelitapaud.v7i1.1456
