Mohon tunggu...
Muthiatunnimah FMasda
Muthiatunnimah FMasda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Travelling

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa KKN MAs Kelompok 92 Suskes Laksanakan Program Penurunan Stunting di Desa Petung

21 September 2024   14:00 Diperbarui: 21 September 2024   14:03 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa KKN MAs Kelompok 92 bersama ibu-ibu PKK Desa Petung (dokpri)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) MAs Kelompok 92 telah berhasil menyelesaikan program kerja mereka di tanggal 10 September kemarin yang bertujuan untuk menurunkan angka stunting di Desa Petung, Kecamatan Jatiyoso. Kegiatan ini mengedepankan pemanfaatan bahan makanan lokal, yaitu menggunakan singkong dan pisang, yang diolah menjadi variasi makanan menarik bagi anak-anak.Selama program KKN, mahasiswa mengembangkan produk-produk seperti bola-bola singkong yang di isi oleh coklat lumer dan pisang nugget menggunakan topping coklat, yang dirancang agar anak-anak lebih suka mengonsumsinya. Selain itu, mereka juga memperkenalkan puding jahe kunyit susu sebagai alternatif makanan sehat yang dapat membantu mencegah stunting."Kami ingin memberikan solusi yang tidak hanya sehat, tetapi juga menarik bagi anak-anak. Dengan mengolah bahan lokal menjadi makanan yang enak, diharapkan anak-anak lebih tertarik untuk mengonsumsinya," ujar Dimaz Saputra, Ketua Tim KKN.

Kegiatan penyuluhan ini diikuti oleh ibu-ibu PKK. Mahasiswa KKN memberikan edukasi tentang pentingnya gizi seimbang dan cara mengolah bahan pangan lokal menjadi makanan bergizi dan menarik. Mahasiswa KKN juga memberikan hasil produk yang sudah dibuat untuk di sajikan kepada ibu-ibu PKK agar mereka dapat mencicipi terlebih dahulu produk yang sudah Mahasiswa KKN buat.

Mahasiswa KKN MAs Kelompok 92 bersama ibu-ibu PKK Desa Petung (dokpri)
Mahasiswa KKN MAs Kelompok 92 bersama ibu-ibu PKK Desa Petung (dokpri)

"Kami senang bisa belajar cara baru mengolah singkong dan pisang. Ini sangat bermanfaat untuk anak-anak kami dengan cara pengolahan yang berbeda membuat anak-anak jadi mau memakan nya," ungkap Ibu Tuti, salah satu peserta penyuluhan.

Kepala Desa Petung, Bapak Supriyadi, memberikan apresiasi terhadap inisiatif mahasiswa KKN. "Kami sangat menghargai usaha mereka dalam mengatasi masalah stunting di desa. Program ini tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan anak-anak, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi," katanya.

Melalui program ini, mahasiswa KKN MAs tidak hanya berhasil mengedukasi masyarakat, tetapi juga menciptakan kesadaran akan pentingnya pemanfaatan sumber daya lokal dalam menjaga kesehatan anak-anak. Dengan memanfaatkan sumber daya lokal juga dapat membantu meningkatkan pendapatan petani lokal.


Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi berbagai kegiatan pengembangan desa lainnya, serta mendorong masyarakat untuk lebih aktif dalam memperhatikan gizi dan kesehatan anak-anak mereka. Mahasiswa KKN MAs berkomitmen untuk terus menjaga hubungan baik dengan warga desa dan berharap program ini dapat berlanjut di masa mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun