Perubahan sosial menurut Selo Soemarjan adalah perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai-nilai, sikap dan perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Menurut Hirschmann, terjadinya perubahan sosial budaya yang dipengaruhi oleh faktor eksternal dapat disebabkan oleh bencana alam, pengaruh budaya asing, perang bahkan perubahan iklim.Â
Dalam artikel kali ini, saya akan membahas perubahan sosial pada trend fashion. Apa itu trend fashion? Trend fashion merupakan suatu mode pakaian ataupun perhiasan yang mana hal tersebut adalah sesuatu yang populer dalam jangka waktu tertentu (Umboh, Mananeke, & Samadi, 2018).
Trend fashion saling berkaitan dengan perubahan sosial. Pasalnya, trend fashion merupakan suatu contoh dari perubahan sosial. Trend fashion masuk kedalam teori siklus atau Cyclical Theory. Teori ini menyubatkan bahwa di dalam masyarakat akan terjadi sebuah siklus perubahan yang selalu berulang. Bisa kita lihat pada contoh trend fashion Y2K. Trend fashion Y2k merupakan cara gaya berpakaian yang hits pada tahun 2000-an dan kembali hits lagi pada tahun 2023 dan 2024. Hal inilah yang membuat trand fashion masuk dalam kategori teori siklus. Faktor yang mempengaruhi terulangnya trend dalam fashion yaitu media sosial, dunia entertainment, media internet, dunia bisnis, dunia musik, gaya hidup dan karakter masyarakat.
Dapat kita simpulkan bahwa trend fashion dapat terulang. Gaya hidup dan karakter masyarakat adalah hal utama yang dapat membuat terulangnya trend fashion tersebut. Namun tak semua trend fashion harus kita ikuti, kita juga peru memilah trend trend yang beredar di media sosial maupun media lainnya. Pentingnya untuk bijak dalam menghadapi perubahan sosial di masyarakat karena tidak semua perubahan sosial berdampak baik pada diri kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H