Melihat Suasana Pencoblosan di TPS 102, Depok

(Kamis, 15 Febuari 2024) Kali ini saya akan membahas hasil liputan saya mengenai suasana pencoblosan yang dilaksanakan pada TPS 102 RW 19, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok dua tengah. TPS dibuka mulai pukul 7 pagi, saat itu daerah TPS diguyur hujan mulai dari jam 3 pagi sehingga hanya sedikit warga yang datang ke TPS. Namun pada pukul 8 pagi daerah TPS sudah tidak terguyur oleh hujan sehingga banyak orang yang berdatangan untuk menggunakan suara mereka dalam pemilihan umum kali ini. 

Saya melakukan wawancara terhadap salah satu warga mengenai keadaan dari TPS tersebut,".... Karena tadi pagi hujan, kami ke TPS berangkat jam 9 dan harus menunggu sekitar 1 jam untuk mencoblos, karena lumayan banyak warga yang datang sekitar jam tersebut. Mungkin karena hujan ya, jadi ketika hujan sudah reda lalu mereka ke TPS sehingga TPS menjadi lebih lama dan kita mengantri cukup lama." Pernyataan dari Ibu Siti Latifah, salah satu pencoblos yang mencoblos di TPS tersebut. Ibu Siti Latifah juga menambahkan bahwa tidak terjadi keributan maupun kericuhan pada saat memilih dan warga dapat mencoblos dengan lancar dan damai. 

Sumber Foto: Muthia Kuwaysa

Mengenai kecurangan, bu Siti tidak melihat ada kecurungan yang terjadi baik dari pemilih maupun petugas KPPS yang bekerja. Walaupun pemilihan dalam TPS 102 ini lancar hingga akhir pada jam 12 siang, terdapat satu hambatan pasca kegiatan pencoblosan yaitu form rekap untuk CAPRES yang belum kunjung datang. 

Alhasil, perhitungan surat pemilihan CAPRES diundur dikarenakan form rekap yang dijadwalkan kembali akan datang pada jam 9 malam kemarin. Namun hingga sekarang belum ada kabar mengenai hasil pemungutan suara dari TPS tersebut. 

Sumber Foto: Muthia Kuwaysa

Harapan saya mengenai PEMILU kali ini tidak ada kecurangan secara massive. Sudah banyak beredar video kecurangan-kecurangan PEMILU di media sosial dan saya berharap BAWASLU dapat cepat dan tanggap dalam permsalahan kecurangan yang beredar di media sosial.  

Untuk PEMILU selanjutnya saya harap warga Indonesia bisa lebih kritis dengan masalah politik apalagi untuk pemilih pemula. Dan para pemilih bukan memilih dikarenakan gimmick-gimmick PASLON di media sosial melainkan dari cara PASLON menyampaikan visi dan misi mereka untuk membangun negara Indonesia menjadi lebih baik lagi.