Mohon tunggu...
Muthia Batari
Muthia Batari Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Belajar Toleransi Lewat Budaya Tenjo

4 Maret 2019   14:57 Diperbarui: 4 Maret 2019   15:53 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Vihara Kesadaran Tridharma - dokpri

Tenjo, merupakan salah satu desa terpencil yang letaknya sedikit jauh dari pusat kota. Letaknya yang ada di perbatasan Bogor dan Banten menjadikan Desa Tenjo sebuah desa yang kurang terjamah sekaligus daerah yang kerap dilintasi angkutan dengan muatan besar.

Untuk mencapai desa yang mayoritas penduduknya adalah petani ini membutuhkan sedikit perjuangan; jarak yang jauh, angkutan umum yang sulit ditemukan serta jalan yang berlubang dan berlumpur  menjadi hal yang biasa bagi warga sekitar. Meski begitu, dalam perjalanan menuju desa ini, anda akan disajikan hamparan sawah luas yang tentunya indah untuk dipandang mata.

Walaupun Desa Tenjo jarang terdengar bukan berarti warganya melupakan kebudayaan daerah setempat. Sebagai bagian dari Kota bogor tentu saja budaya khas desa ini adalah kebudayaan Sunda, seperti wayang golek, marawis, jaipong, dan pertunjukan khas Sunda lainnya. Terdapat juga kebudayaan Betawi yang diserap oleh warga setempat yaitu tarian Cokek yang serupa dengan tarian Gambang Kromo yang biasanya diadakan saat acara hajatan maupun pernikahan.

"Di, Tenjo juga khas dengan dodol yang suka dijadikan buah tangan oleh para pendatang," Kata Tati, perempuan 76 tahun sudah menetap di Tenjo selama separuh hidupnya. Dodol Tenjo merupakan makanan tradisional yang dibuat untuk diperjualbelikan sebagai oleh-oleh khas Tenjo. Dodol Tenjo yang disajikan dalam berbagai varian rasa ini merupakan salah satu komoditas utama desa ini. "Karena berkembangnya produksi dodol ini, akhirnya Dodol Tenjo berkembang menjadi komoditas utama," Ungkap Totok Supriyadi yang merupakan pegawai di Kantor Kecamatan Desa Tenjo.

Selain kebudayaan Sunda, kecamatan Tenjo pun terkenal dengan kentalnya Budaya China. Hal tersebut dibuktikan oleh kehadiran Vihara Kesadaran Tridharma sebagai salah satu vihara yang terdapat di Desa Tenjo yang terletak di Jalan Raya Cilaku, Desa Cilaku, Kecamatan Tenjo. Vihara tersebut kerap mengadakan pertunjukan Barongsai baik saat acara pesanan ulang tahun, imlek, pun lomba-lomba. "Kemarin kita juga ikut nampilin Barongsai di acara Cap Go Meh," Kata Mpih, selaku salah satu pengurus Vihara Kesadaran Tridharma.

Vihara yang didirikan pada tahun 1990 ini, ramai dikunjungi setiap hari Minggu untuk jamaah yang beribadah dan dipadati oleh masyarakat sekitar yang ada di Kecamatan Tenjo.

Walaupun dihuni oleh beragam kebudayaan maupun agama, Tenjo menjunjung tinggi perdamaian dengan dibuktikan tidak pernah ada pertikaian diantara masyarakat mengenai agama maupun budaya yang berbeda. Bagi mereka, perbedaan itu ada untuk dihargai. "Gak pernah tuh kita ribut soal agama, yang ada saling bantu," Ujar Mpih lagi.

Tenjo merupakan sebuah desa kecil yang penuh warna. Lokasi nya yang cukup jauh dari Pusat Kota Bogor tidak membuat masyarakatnya lupa akan kebudayaan mereka, Sunda dan juga China. Perbedaan yang ada tetap hidup dalam damai tanpa ada pertikaian. Toleransi menjadi kunci utama diatas itu semua.

Oleh: Muthia Batari

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun