Maraknya penggunaan kata self reward pada saat ini menjadikannya sebuah trend kegiatan yang popoler dilakukan oleh masyarakat untuk melepas penat, setelah semua kegiatan yang melelahkan memang ada baiknya kita dapat menghargai diri sendiri dengan melakukan self reward. Berlibur ke luar kota bahkan luar negri, atau sekedar stay cation di hotel bersama orang-orang terdekat memang menjadi pilihan terbaik di lakukan. Sebagai apresiasi terhadap semua usaha dan kerja keras kita.
Namun, tidak semua dari kita dapat memanfaatkan trend yang baik untuk hasil yang baik. Banyak dari masyarakat kerap melakukan self reward berkedok pemborosan, pemborosan dengan alasan hadiah untuk diri sendiri padahal belum ada usaha yang ia keluarkan. Setiap baru mulai melakukan pekerjaan selalu ada alasan  untuk lelah dan akhirnya memilih untuk melakukan self reward. Self reward kah? Atau pemalas? Lalu pentingkah self reward itu sendiri?
Self reward dapat di artikan sebagai hadiah untuk diri sendiri dari diri sendiri karena telah melakukan pencapaian baru atau telah bekerja keras untuk suatu hal. Sebagai bentuk apresiasi terhadap diri sendiri dan juga bentuk mencntai, bangga terhadap diri kta. Tidak harus sesuai dengan kebanyakan orang yang self rewardnya bepergian jauh karena setiap orang memiliki hal-hal yang mebuatnya bahagia. Contohnya membeli bunga untuk diri sendiri karena telah selesai mengerjakan UAS, atau membeli eskrim sepulang kuliah karena telah menyelesaikan beberapa tugas sekaligus dan lainnya, tidak harus sama dengan trend yang di lakukan setiap orang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H