Mohon tunggu...
Muthia ZharifahZahra
Muthia ZharifahZahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Mahasiswa Fakultas Kedokteran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pembangunan 300 Fakultas Kedokteran?

25 Juni 2024   14:05 Diperbarui: 25 Juni 2024   14:10 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, menyatakan ingin memperbanyak jumlah fakultas kedokteran (FK) di perguruan tinggi untuk mengatasi kekurangan dokter di Indonesia. Hal itu ia sampaikan pada saat debat capres kelima episode pertama yang digelar di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (4/2). 

"Kita kekurangan sekitar 140 ribu dokter dan itu akan segera kita atasi dengan cara kita akan menambah Fakultas Kedokteran di Indonesia," kata Prabowo saat pemaparan visi-misi dalam debat capres terakhir di Jakarta Convention Center Senayan, Jakarta Pusat.

Pembangunan 300 Fakultas Kedokteran dilakukan untuk mengatasi kekurangan sumber daya dokter di Indonesia dan diharapkan dapat meningkatkan kemakmuran bangsa Indonesia. Dari penambahan tersebut, masih banyak hal-hal yang perlu dipertimbangkan lagi secara mendalam.

Menurut Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi, pembukaan 300 Fakultas Kedokteran seperti yang telah dijanjikan hanya akan mencetak dokter umum. Padahal yang dibutuhkan oleh masyarakat lebih mengarah kepada dokter spesialis, sehingga bukan dokter umum yang perlu ditingkatkan, melainkan memperbanyak program studi (prodi) kedokteran spesialis dengan menyesuaikan kebutuhan dokter di setiap wilayah Indonesia.

Permasalahan selanjutnya mengenai distribusi dokter yang tidak tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia. Kebanyakan dokter lebih banyak tersebar di Pulau Jawa dan hanya sedikit yang menempati pedalaman maupun luar Pulau Jawa. Hal tersebut perlu menjadi sorotan agar pemerintah memberi kemakmuran kepada dokter-dokter yang sudah mengabdi di masyarakat. Dengan begitu, para dokter merasa dihargai dan rela ditempatkan di mana saja.

Selain itu, tingginya biaya kedokteran sudah menjadi perbincangan umum di masyarakat. Akibat faktor biaya tersebut, banyak orang harus merelakan mimpinya menjadi seorang dokter. Solusi yang dapat ditawarkan ialah memberikan kesempatan beasiswa secara merata kepada calon-calon penerus bangsa yang memiliki impian menjadi dokter di masa depan.

Terdapat banyak persyaratan dan standar tertentu untuk membangun sebuah Fakultas Kedokteran. Jika hanya memperhatikan kuantitas tanpa mempertimbangkan kualitas, akan terdapat pembludakan jumlah dokter yang setara, sehingga dikhawatirkan dokter-dokter yang baru lulus tersebut menjadi pengangguran. Pembangunan Fakultas Kedokteran dalam jumlah besar harus dilakukan secara sistematis dan tetap menjaga kualitas dokter di Indonesia. 

https://nasional.kompas.com/read/2024/02/07/08283341/tolak-gagasan-prabowo-bangun-300-fakultas-kedokteran-pb-idi-yang-harus?page=all

https://nasional.kompas.com/read/2024/02/06/12510581/prabowo-mau-bangun-300-fakultas-kedokteran-idi-sangat-berlebihan-akan-muncul

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun