Mohon tunggu...
Surya Adiputra
Surya Adiputra Mohon Tunggu... -

fuck the system!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Conspiracy Theory (Financial Conspiracy)

4 November 2011   04:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:04 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Serangkaian peristiwa besar yang terjadi dimuka bumi ini sering kali dikaitkan dengan apa yang dinamakan dengan teori konspirasi. Meskipun banyak yang menganggap bahwa teori konspirasi ini hanya bualan semata atau bahkan cerita orang yang kurang kerjaan, namun bagi sebagian orang teori inilah yang mendasari setiap kejadian besar di dunia percaya bahwa selalu ada sekelompok orang yang merencanakan peristiwa besar untuk mendapatkan keuntungan dari dampak peristiwa tersebut. Teori Konspirasi adalah teori yang berusaha menjelaskan bahwa penyebab tertinggi dari suatu peristiwa(sosial, politik atau sejarah) adalah adanya persekongkolan yang dilakukan secara rahasia (dibalik layar) oleh sekelompok orang atau organisasi tertentu.

Konspirasi terbesar tentunya adalah adanya rencana pembentukan pemerintahan tunggal yahudi dunia, yang ditulis oleh Daniel Estulin dalam buku yang berjudul Club Bilderberg tahun 2006. Club Bilderberg merupakan organisasi bayangan yang mengadakan pertemuan tahunan yang dihadiri oleh sekitar 120 s/d 140 orang yang berpengaruh dari amerika dan eropa. Sepertiga dari anggota Club Bilderberg berasal dari politisi dan orang-orang pemerintahan, sedangkan dua pertiganya berasal dari kalangan keuangan, industri, dan pendidikan. Dalam bukunya tersebut Estulin mengatakan bahwa agenda besar dibalik pertemuan tersebut adalah pembentukan pemerintahan global yang tidak lain adalah pemerintahan yahudi dengan cara memanipulasi publik.

Hal ini tentu menjadi masuk akal karena beberapa anggotanya adalah anggota keluarga rockefeller dimana keluarga Rockefeller dan kroni-kroninya (termasuk keluarga rothschild) merupakan pencetus pembentukan Federal Reserve yang merupakan bank sentral Amerika, dimana pada prakteknya menjadi lahan perampokan bagi para bankir (rockefeller, dkk). Lalu untuk apa mereka merampok Federal Reserve? Tujuan utama tentu sudah jelas, yaitu mengendalikan pemerintahan dari negara Adidaya tersebut. Hal ini dapat dilihat dengan terbentuknya negara Israel yang tidak lain merupakan sumbangan dari keluarga Rothschild (kroni dari Rockefeller), yang tak lain adalah sponsor bagi Theodor Herztl yang merupakan penggagas terbentuknya negara yahudi tersebut. Pertanyaan berikutnya adalah bagaimana mungkin segelintir orang keuangan dapat mengendalikan dari sebuah negara adidaya?

Ada pernyataan dari beberapa tokoh yang kurang lebih menegaskan bahwa hal tersebut memang terjadi. Seperti yang dikatakan oleh Franklin D. Roosevelt (1932) “ The Real Truth Of The Matter Is That a Financial Element In The Large Centers Has Owned The Government Since The Day Of Andrew Jackson”. Sejarah telah berkata bahwa sejak revolusi amerika meletus telah terjadi perampokan yang dilakukan melalui bank sentral. Berdasarkan sejarahnya terdapat dua fungsi utama yang menjadi milik serta praktek Bank Sentral. Mengendalikan tingkat suku bunga serta jumlah uang yang beredar, atau inflasi. Bank sentral tidak serta merta menyuplai uang kepada pemerintah, namun memberikan pinjaman kepada pemerintah atau uang yang beredar beserta nominalnya, tentu saja disertai dengan bunga. Tentu saja keseluruhan dari sistem ini adalah menghasilkan suatu hal dalam jangka panjang yang dinamakan “utang”.

Tidak diperlukan kecerdasan untuk mengungkap semua penipuan tersebut. Setiap dolar yang dicetak oleh Bank Sentral dipinjamkan dengan bunga. Artinya bahwa nilai dari setiap dolar yang dicetak adalah dolar tersebut ditambah beberapa persen hutang, yang dibebankan atas pencetakan dolar tadi.Dan karena Bank Sentral memegang hak monopoli atas pencetakan seluruh mata uang bagi negara, dan mereka meminjamkan setiap dolar yang dicetak beserta hutang yang otomatis mengikutinya, lalu dari mana uang untuk membayar hutang tersebut? Lagi-lagi uang tersebut berasal dari Bank Sentral. Artinya Bank sentral harus terus menerus meningkatkan jumlah uang beredar, untuk menutupi sementara jumlah hutang yang ada, dan karena uang yang dikeluarkan tersebut disertai bunga maka akan tercipta hutang-hutang yang lebih banyak lagi.Akhirnya yang tercipta adalah perbudakan atau bisa dikatakan self generating debt.

Diawal 1900 ketika masyarakat mulai jenuh dengan bank sentral, ada penggagas yang ingin membentuk Bank Sentral baru dengan dalih untuk menyelamatkan krisis. Beberapa aktor yang bermain antara lain (J.P Morgan, Rockefeller, Rothschild, dan warburgs). Mereka berupaya untuk mendorong terciptanya UU untuk pembentukan bank sentral dengan mempengaruhi opini publik saat itu. Saat itu J.P. Morgan mempublikasikan berita yang menggemparkan dunia finansial saat itu. Dengan pengaruhnya yang kuat J.P. Morgan memberitakan bahwa terjadi kebangkrutan pada Bank New York. Hal ini tentu membuat kepanikan dan histeria masyarakat, sehingga terjadilah apa yang diharapkan, yaitu penarikan besar-besaran simpanan masyarakat di Bank yang memaksa mereka untuk menarik semua pinjaman di masyarakat, seperti hukum Newton “Setiap Aksi Akan Menimbulkan Reaksi”. Maka yang terjadi adalah masyarakat kembali dirampok, dan menjual semua propertinya yang memicu kebangkrutan, pengalihan hak milk dan huru-hara besar-besaran. Dan Lagi2 siapa yang diuntungkan? Mereka adalah bankir2 licik (J.P. Morgan, dkk).

Atas dasar hal tersebut, dengan dalih untuk menyelamatkan krisis, maka senator Aldrich (yang notabene menikahi anggota keluarga Rockefeller) membentuk komisi untuk membuat UU tentang pembentukan Bank Sentral. Pada tahun 1913 dengan dukungan para bankir, Wilson menjadi presiden Amerika, hal ini tentu dengan kesepakatan untuk mengesahkan UU mengenai Federal Reserve (Bank Sentral). Setahun kemudian wilson menyesal atas keputusannya dengan mengatakan bahwa “Negara industri kita yang besar dikontrol oleh sistem pinjamannya, yang dipegang oleh segelintir orang, oleh karena pertumbuhan negara maupun segala aktivitas kita berada di tangan segelintir orang.

Pada akhirnya yang terjadi adalah perampokan dan perampokan lagi, misalnya yang terjadi pada tahun 1914 s/d 1919 Fed meningkatkan jumlah uang beredar hingga hampir 100% yang membuat banyak pinjaman diberikan kepada bank-bank kecil dan masyarakat, kemudian pada tahun 1920 Fed kembali menarik kembali secara besar-besaran uang yang telah beredar. Hal ini tentu membuat bank peminjam untuk membayar pinjaman dalam jumlah yang sangat besar, dan kejadian terulang kembali, bank diserbu nasabah, terjadilah kebangkrutan serta keruntuhan usaha. Lebih dari 5400 bank yang beroperasi selain bank reserve bangkrut dan berhenti beroperasi. Kepanikan tersebut hanyalah sekedar pemanasan bagi para bankir2 licik tersebut.

Pada tahun 1921 s/d 1929 The Fed sekali lagi meningkatkan jumlah uang yang beredar (62%), yang kembali membuat meningkatnya pinjaman kepada bank dan masyarakat. Pada tahun tersebut terdapat tren dipasar saham yang dinamakan “Margin Loan”. Dengan margin loan seorang investor dapat berinvestasi hanya dengan membayar 10% dari harga saham, sedangkan yang 90% dipinjamkan dari broker. Dengan kata lain seseorang bisa memiliki saham seharga $ 1000 hanya dengan uang sebesar $100. Namun ada syarat untuk pinjaman ini, yaitu adanya kewajiban untuk melunasi hutang pada waktu kapan saja, dan harus dibayar dalam waktu kurang dari 24 jam. Inilah yang disebut dengan penagihan terakhir (Margin Call). Dan yang terjadi ketika margin call dilakukan adalah penjualan atas saham yang sebelumnya dibeli plus dengan pinjaman. Jadi beberapa bulan sebelum Oktober 1929, J.D. Rockefeller, Bernhard Barack dan orang2 dalam yang lain secara diam-diam keluar dari pasar saham. Dan pada tanggal 24 Oktober 1929, para pemilik modal dari New York, yang memberikan pinjaman margin melakukan Margin Call secara besar-besaran. Hal tersebut langsung memicu penjualan saham secara besar-besaran di pasar modal karena setiap orang harus melunasi pinjaman mereka. Hal ini membuat kembali diserbunya bank dengan alasan yang sama, dan membuat lebih dari 16.000 bank bangkrut, yang membuat para bankir internasional tidak hanya bisa membeli bank pesaing mereka dengan potongan harga, melainkan membeli seluruh korporasi dengan harga yang sangat murah. Kembali yang tertawa dan menguasai adalah komplotan J.D. Rockefeller. Inilah konspirasi finansial terbesar yang terjadi di Amerika, yang membuat para bankir internasional semakin menjadi kuat dan bisa mengontrol pemerintahan sebuah negara, bahkan dunia.

Sumber :

Estulin, Daniel.2006. Club Bilderberg

www.thezetgeistmovement.com

www.suaramedia.com/berita-dunia/amerika/27443-castro-ungkap-konspirasi-kerajaan-yahudi-global.html

www.wikipedia.org

www.science.co.il/israel-history.php

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun