Mayoritas penduduk nagari minangkabau menjadikan Tanaman Padi sebagai mata pencariannya. sawah menjadi pemandangan yang dominan ketika kita menjelajahi nagari minangkabau.Â
Selain itu, masyarakat Minangkabau juga menanam Tanaman Kakao dengan harapan mendapatkan hasil yang maksimal dan target yang diinginkan,tetapi dikarenakan minimnya informasi yang didapat masyarakat hanya menanam kakao tanpa menyadari pentingnya perawatan pada Tanaman Kako dan melakukan pemangkasan secara sembarang dan memangkas dahan yang semestinya tidak dipangkas sehingga banyak kendala yang didapatkan dan setiap tahunnya hasil pada Tanaman Kakao menjadi berkurang.
Kendala pada Tanaman Kakao di Nagari Minangkabau sangat banyak mulai dari busuk buah,dahan yang busuk,buah jatuh sebelum masak dll,sehingga Tanaman Kakako setelah 2-4 Tahun ditebang dan tidak dibudidayakan lagi karena momok penyakit yang datang silih berganti.
Perlu diketahui tanaman kakao mempunyai syarat tumbuh yaitu curah hujan 1.100-3.000 mm per tahun. Temperaturnya yaitu 30 -32 derajat celsius(maksimum) dan 18-21 derajat celsius (minimum) dengan ph 6-7,5.. dan syarat pemangkasan yang perlu diketahui agar tanaman kakao dapat tumbuh dengan maksimal dan hasil yang diharapkan.
Perawatan tanaman kakao sangat penting dan menjadi yang utama yang harus diperhatikan dan dilakukan,pasalnya hama/penyakit tanaman kakao akan datang dan menyerang tanaman kakao yang tidak dirawat,penyuluhan kali ini adalah bagaimana pentingnya pemangkasan pada tanaman kakao, tanaman kakao harus diperhatikan bagaimana matahari masuk ketajuk tanaman,ranting yang tidak penting harus dibuang,ranting yang ditinggal dan lainnya.
Penyuluhan kkn unand minangkabau dihadiri oleh Bapak Yogi anak dari ibu ketua kelompok tani dan sebagai pemuda dinagari minangkabau dilahan milik keluarga bapak yogi dan akan disebar informasinya melalui medsos dan langsung diterapkan pada tanaman kakaonya.penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa Kkn Unand yaitu Parulian asikin franata samosir 2010242004. Yaitu dengan praktek langsung kelapangan mulai dari pengenalan ranting dan pemotongannya  dan memberikan materi tertulis melalui makalah yang ditulis oleh Parulian asikin franata samosir yang diberikan kepada kepada Bapak Yogi sebagai anak dari Ibu ketua kelompok tani.
Penulis         : LIGA DENEDA PRANATA
Pemateri       : PARULIAN ASIKIN FRANATA SAMOSIR
Warga         : Bapak YOGI PRAMANA SUGMA S.Kom
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H