Novel yang  pertama kali saya baca pada mata kuliah kajian prosa yaitu Student Hidjo buah karya dari Mas Marco Kartodikromo. Novel ini menarik, yang mana pada novel ini menceritakan kehidupan pada masa itu, sekitaran tahun 1900an awal. Dinamika kehidupan sosial politik, pendidikan dan budaya pada waktu itu dikisahkan dengan cerita yang mengalir dan mudah dipahami, kisah pendidikan di era masa kolonial ini diselimuti dengan cerita romansa beda budaya .Â
Sehingga novel ini mungkin menjadi novel populer pada zamannya. Novel ini sedikit banyaknya menceritakan sebuah kisah romantis asmara pada tokoh utama di  dalam novel ini yaitu Hidjo. Hidjo ini berasal dari keluarga saudagar jawa, yang mana setelah selesainya Hidjo dari HBS ia akan berangkat ke Belanda untuk melanjutkan pendidikanya.Â
Keputusan ini tidak lain adalah ide dari ayahnya sendiri Raden Potronojo yang ingin anaknya melanjutkan pendidikannya di Belanda supaya tidak dipandang rendah lagi oleh orang-orang yang bekerja sebagai pegawai di Gouverment. Namun keputusan itu semapat ditolak oleh ibu Hidjo yaitu Raden Nganten Potronojo yang  tidak ingin anaknya pergi keBelanda karena Hidjo merupakan anak satu-satunya dari pasangan tersebut.Â
Permasalahannya pun semakin rumit ketika ia harus LDR dengan pasangannya Raden Ajeng Biroe, dimana ketika ia berada di Belanda ia malah jatuh cinta dengan gadis Belanda yaitu Betje. Nah Betje ini merupakan anak perempuan dari direktur Maatschapji yang Rumah nya Ditumpangi Hidjo selama studi di Belanda .
Sebelum ia berangkat ke Belanda memang dia diberi nasihat oleh ibunya agar dia tidak nakal seperti anak-anak jawa yang lain ketika berada di Belanda dan juga agar tidak tergoda oleh wanita Belanda dan ingat akan Raden ajeng Biroe yang harus ia nikahi, Walaupun pada akhirnya dia menikah dengan Raden Ajeng Woengoe dan Raden ajeng Biroe menikah dengan Raden Mas Wrdjojo kakak laki-laki dari Woengoe.Â
Pendidikan memainkan peran penting dalam novel "Student Hidjo" karya Marco Kartodikromo. Dalam novel ini kisah perjalanan pendidikan di era kolonial sangat lah menarik untuk dibahas, yang mana pada waktu itu hanya kalangan orang-orang yang berkedudukan tinggi seperti regent-regent (bupati) yang dapat melanjutkan pendidikannya ke Belanda, golongan priyayi dan saudagara hanyalah golongan status rendah yang mana untuk menempuh pendidikan yang layak  saja sangatlah sulit. perjalanan pendidikan Raden Hidjo di Belanda yang membuka hatinya untuk berbagai budaya dan prinsip.Â
Dalam novel ini, pendidikan tidak hanya fokus pada pertumbuhan intelektual tetapi juga pada pembentukan kepribadian dan prinsip moral. Raden Hidjo menunjukkan keberanian untuk meninggalkan budaya tradisional dan belajar di Belanda.Â
Novel ini juga menunjukkan bagaimana pendidikan dapat membantu orang menjadi lebih sadar budaya dan berkembang ke arah yang lebih maju untuk dirinya sendiri. Novel ini juga menggunakan pendidikan sebagai alat untuk melawan penjajahan.Â
Dalam novel ini, Raden Hidjo menunjukkan keberanian untuk meninggalkan budaya tradisional dan belajar di Belanda. Pendidikan memainkan peran penting dalam novel "Student Hidjo" sebagai alat perlawanan terhadap penjajahan. Inilah yang membuat saya tertarik akan novel ini, Â melalui novel ini kita dapat mengetahui bagaimana kehidupan pada masa itu dan isu yang berkembang pada masa kolonial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H