Mohon tunggu...
Musyaffa RafifNaufal
Musyaffa RafifNaufal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Dampak Psikologis yang Ditimbulkan Pasca Gempa Turki-Suriah

12 Februari 2023   21:04 Diperbarui: 12 Februari 2023   21:06 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Senin tanggal 6 Februari 2023 waktu setempat, Turki dan Suriah dilanda gempa dengan kekuatan magnitudo 7,8 SR. Gempa tersebut menimbulkan sejumlah bangunan runtuh dan rusak berat serta korban jiwa yang bahkan mencapai ribuan korban jiwa. Mengutip dari CNN Indonesia, jumlah korban tewas akibat gempa per hari ini minggu (12/2) mencapai lebih dari 30 ribu jiwa. Dari pihak berwenang turki mengkonfirmasi bahwa terdapat 25.873 korban jiwa, sedangkan dari pihak suriah mengkonfirmasi terdapat 5.162 korban jiwa dan diprediksi korban masih akan terus bertambah mengingat luasnya daerah yang terdampak gempa.

            Tentunya dengan korban jiwa sebanyak itu tidak hanya menyebabkan trauma dan depresi saja, dan bahkan bisa menyerang psikologi para korban yang terdampak gempa. Masih melansir dari CNN Indonesia, para keluarga korban yang terdampak gempa mengalami frustasi dan marah akibat lambannya penanganan dari pihak berwenang turki pasca kejadian gempa tersebut. Bencana alam tidak hanya menimpa fisik tapi aspek psikologis-sosial juga harus mendapatkan perhatian dalam penanggulangan bencana secara keseluruhan. Melansir dari web IndonesiaBaik.id penyebabnya sangat beragam mulai dari kehilangan harta benda, kehilangan keluarga atau sahabat, kehilangan tempat tinggal, bahkan merasa tidak aman secara personal ataupun merasa sudah tidak lagi memiliki tujuan hidup.

                Gempa bumi di Turki-Suriah dapat memiliki dampak yang sangat buruk bagi kesejahteraan mental dan emosional masyarakat yang terkena dampak. Berikut adalah beberapa dampak psikologis yang mungkin terjadi:

1. Kecemasan dan stres: Gempa bumi dapat menyebabkan rasa cemas dan stres yang tinggi pada orang yang terkena dampak. Mereka mungkin khawatir tentang keamanan dan kesejahteraan mereka dan orang yang mereka sayangi.

2. Trauma: Beberapa orang yang terkena dampak gempa bumi mungkin mengalami trauma psikologis. Ini bisa termasuk mimpi buruk, kecemasan dan panik, serta perasaan tertekan dan putus asa.

3. Depresi: Kehilangan rumah, properti, atau orang yang dicintai dapat memicu perasaan depresi dan keputusasaan.

4. Kelelahan emosional: Menghadapi situasi yang sangat membebani dan menegangkan dapat menyebabkan kelelahan emosional dan membuat seseorang merasa lelah secara emosional.

5. Gangguan tidur: Beberapa orang yang terkena dampak gempa bumi mungkin mengalami gangguan tidur, seperti insomnia atau tidur yang tidak nyenyak.

Ini hanya beberapa contoh dari dampak psikologis yang mungkin terjadi setelah gempa bumi. Kebutuhan akan bantuan dan dukungan psikologis sangat penting bagi masyarakat yang terkena dampak, dan upaya harus dilakukan untuk membantu mereka mengatasi masalah ini. Apabila tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat maka akan menyebabkan penyintas, keluarga, maupun masyarakat yang terdampak bisa terganggu kualitas hidupnya dalam menjalani hari-harinya pasca bencana tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun