Mohon tunggu...
Musyaffa RafifNaufal
Musyaffa RafifNaufal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan dan Eksistensi Bahasa Indonesia di Kancah Global

19 Desember 2022   00:16 Diperbarui: 19 Desember 2022   00:24 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam perkembangannya bahasa Indonesia mulai resmi menjadi bahasa nasional, ketika ikrar sumpah pemuda dibacakan yaitu pada tanggal 28 Oktober 1928. Dan pada akhirnya bahasa Indonesia dapat diterima oleh kalangan masyarakat Indonesia, dengan diterimanya bahasa Indonesia secara tidak langsung bahasa Indonesia menjadi bahasa persatuan nasional. Bahasa Indonesia kini telah berkembang pesat dengan menyerap berbagai kosakata dari bahasa asing. Perkembangan bahasa Indonesia telah melewati sejarah yang cukup panjang dan beriringan dengan sejarah bangsa Indonesia, yang berawal menggunakan bahasa melayu kemudian bercampuran dengan bahasa asing dan kemudian kembali lagi menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.

Upaya pemerintah untuk terus mengembangkan bahasa Indonesia saat ini sedang digencarkan. Menurut Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) kemendikbud, saat ini sedang melaksanakan berbagai program dan kegiatan sesuai dengan misi untuk mengembangkan, melindungi, dan membina bahasa dan sastra bagi masyarakat luas. Namun, pelaksanaan program bahasa saat ini masih dilaksanakan secara daring atau online. Mengingat Indonesia masih dalam masa transisi pandemi menuju endemi, karena covid 19 tidak akan hilang dalam waktu dekat. Oleh karena itu pelaksanaan kegiatan pengembangan bahasa dilakukan dengan memanfaatkan bantuan teknologi. Namun untuk tahun ini program pengembangan bahasa dan acara memperingati bulan bahasa dapat diselenggarakan secara offline.

 Dalam memeriahkan bulan bahasa pada tahun ini, pemerintah telah menyiapkan berbagai agenda dan lomba-lomba. Diantaranya ada lomba mendongeng dengan bahasa isyarat, kemudian ada lomba cerdas mengulas buku dan masih banyak yang lainnya. Bulan Bahasa dan Sastra tahun 2022 bukan hanya dirayakan sebagai peringatan 94 tahun Janji Pemuda, tetapi juga sebagai pembinaan dan pengembangan bahasa dan sastra Indonesia. Kegiatan ini berlangsung melalui berbagai kegiatan kebahasaan dan kesusastraan yang melibatkan berbagai pihak mulai dari ekosistem pendidikan, masyarakat, penggiat dan pemerhati bahasa dan sastra.

Semua kegiatan perlombaan tersebut diselenggarakan guna memelihara semangat, dan meningkatkan persatuan Indonesia sebagai sebuah bangsa besar. Keberagaman bahasa daerah sebagai pendukung ketunggalan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa harus senantiasa ditanamkan dan ditumbuhkembangkan di dalam karakter setiap generasi penerus bangsa. Bahasa Indonesia harus terus dikembangkan dan disebarluaskan, mengutip dari laman kemdikbud.go.id upaya pemerintah dalam menyebarluaskan bahasa Indonesia dan Meningkatkan peran bahasa Indonesia di kancah global, Badan Bahasa setiap tahunnya menyelenggarakan Program Fasilitasi Pengajaran Bahasa Indonesia di Luar Negeri (BIPA) tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di luar negeri.

Masih mengutip dari laman yang sama, selama tahun 2021, sebanyak 10.730 mahasiswa BIPA di 38 negara  terfasilitasi dengan adanya 279 pengajar BIPA di 204 lembaga. Angka ini menunjukan perkembangan yang sangat signifikan dibandingkan dengan rekor tahun lalu dengan hanya 221 pengajar di 23 negara. Program BIPA luar negeri akan dilaksanakan tahun ini dengan tiga rencana yaitu pengiriman guru dari Indonesia, pengangkatan tenaga pengajar lokal dan pembelajaran jarak jauh secara daring. Kepala Badan Bahasa mengungkapkan bahwa "Tahun ini BIPA lebih banyak menggunakan guru yang merupakan mitra kami baik yang ada di Indonesia maupun luar negeri. Para diaspora Indonesia memberi dukungan yang luar biasa dan difasilitasi oleh KBRI, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI)". Kemudian yang membedakan tahun ini dengan tahun kemarin adalah perbedaan materi kajian BIPA. Tahun lalu, bahan kajian BIPA diproduksi di Indonesia kemudian dikirim ke luar negeri. Tahun ini, Badan Bahasa akan melibatkan masyarakat setempat dalam pembuatan bahan ajar BIPA. "Sekarang bahan kajian BIPA lebih kontekstual" sambungnya. Hal ini menunjukan perkembangan bahasa Indonesia yang semakin maju, karena sudah mulai banyak dipelajari di berbagai negara di dunia.

Eksistensi bahasa Indonesia tidak perlu lagi diragukan, Bahasa Indonesia sudah mulai mengglobal karena Bahasa Indonesia bersifat terbuka dan demokratis. Perkembangan saat ini dan kedepan tidak hanya terkait dengan masalah struktural dan bahasa, tetapi juga menyoroti masalah yang dialami masyarakat dalam proses perubahan di berbagai bidang kehidupan. Bahasa Indonesia terus mengalami perkembangan yang signifikan, mengutip dari kompasiana bahwa jumlah penutur yang semakin meningkat dan menyebarluas hingga ke berbagai mancanegara. Di kancah global bahasa Indonesia menjadi bahasa terbesar di Asia Tenggara dan saat ini bahasa Indonesia sudah tersebar di 47 negara di dunia. Bahkan bahasa Indonesia ini malah eksis di negara Australia dan juga Vietnam. Tidak hanya itu bahasa Indonesia juga diajarkan dan masuk sebagai mata kuliah di beberapa kampus kelas dunia di eropa.

 Eksistensi bahasa Indonesia di kancah global memanglah suatu prestasi yang membanggakan bagi negara, akan tetapi kita juga tidak boleh melupakan eksistensi bahasa Indonesia di negeri kita sendiri. Walaupun penutur bahasa Indonesia sudah mulai banyak dipakai dan tersebar dari sabang sampai merauke,tetapi bahasa Indonesia yang sering kita pakai sudah mulai menyimpang dari tata aturan kaidah bahasa Indonesia. Meskipun masih banyak orang yang menganggap ini remeh, tetapi jika terus kita biarkan maka penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar akan hilang. Oleh sebab itu kita sebagai generasi penerus harus tetap semangat dan melestarikan serta mempelajari bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun