Tuhan yang tampan,
Empunya sajak-sajak yang menawan,
Aku kasihan, iba sama sajakku ini.
Dari dulu ia tidak punya teman,
Saban hari ia melulu kesepian.
Ia malas bangun pagi,
maunya di ranjang guling-gulingan.
Siangnya menuju jendela,
menatap awan melamun-lamun saja.
Malamnya, ia ngumpet di kolong
Parno, takut banget di situ ada setan.
Tuhan yang tampan,
Empunya sajak-sajak yang menawan,
Kirimkanlah satu,
satu saja sajakmu itu
buat temani sajakku
yang melulu kesepian
Biar ia tak sendiri lagi
Biar ia lebih percaya diri
Biar ia lebih berani untuk
berinteraksi dengan warna-warni
dunia, yang antusias menanti-nanti
(2020)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H