Malam itu, malam yang muram
rembulan bungkam di gundukan awan
Bintang-gemintang memilih padam
Raja gagak angkuh tanpa lawan
Dua dengkul bersaudara
Datang membawa segenggam murka
Satu dengkul menyambut mereka dengan sebutir bara
Batok-batok kopong siap beradu luka
Dua dengkul bersaudara bersenjatakan enam kaleng dempul
Sementara, Satu dengkul itu bersenjatakan satu sayat bambu
Malam ini kami pastikan mayatmu akan mengepul!
Cuih, sungguh angan yang berlebihan, hai para babu!
Dua lawan satu,
dengkul-dengkul saling pukul
Dua lawan satu,
Dengkul-dengkul saling gajul
Malam itu, malam yang kelam
Rembulan mengeram di gundukan awan
Bintang-gemintang memilih bungkam
Raja gagak angkuh tak berpahlawan
Dua dengkul bersaudara mati bersama
Tersayat-sayat bersimbah darah
Satu dengkul tertawa sampai menggema
Terperosok jauh tak berarah
Itulah kisah tiga dengkul
Barangsiapa hendak beradu pukul
Selaiknya tiga dengkul, otak anda telah tumpul
Maka marilah, kita semua saling rangkul
Pantura, September 2020
Terinspirasi dari berita 9/9/2020:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H