Mohon tunggu...
Musfiq Fadhil
Musfiq Fadhil Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Abdul Hamma

Lulusan S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat - Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kisah 3 Dengkul

15 September 2020   04:17 Diperbarui: 24 Desember 2020   22:47 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ini dengkul - gambar dari pixabay

Malam itu, malam yang muram
rembulan bungkam di gundukan awan
Bintang-gemintang memilih padam
Raja gagak angkuh tanpa lawan

Dua dengkul bersaudara
Datang membawa segenggam murka
Satu dengkul menyambut mereka dengan sebutir bara
Batok-batok kopong siap beradu luka

Dua dengkul bersaudara bersenjatakan enam kaleng dempul
Sementara, Satu dengkul itu bersenjatakan satu sayat bambu
Malam ini kami pastikan mayatmu akan mengepul!
Cuih, sungguh angan yang berlebihan, hai para babu!

Dua lawan satu,
dengkul-dengkul saling pukul
Dua lawan satu,
Dengkul-dengkul saling gajul

Malam itu, malam yang kelam
Rembulan mengeram di gundukan awan
Bintang-gemintang memilih bungkam
Raja gagak angkuh tak berpahlawan

Dua dengkul bersaudara mati bersama
Tersayat-sayat bersimbah darah
Satu dengkul tertawa sampai menggema
Terperosok jauh tak berarah

Itulah kisah tiga dengkul
Barangsiapa hendak beradu pukul
Selaiknya tiga dengkul, otak anda telah tumpul
Maka marilah, kita semua saling rangkul

Pantura, September 2020

Terinspirasi dari berita 9/9/2020:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun