Kemandirian
Aku ingin kuliah, Apa daya Uangku Tak Melimpah
Dalam pertempuran ini otakku sudah kuat. Kata dan angka yang menyerangku dapat aku tahan dan aku taklukkan. Aku menjelma seorang panglima yang mengibarkan bendera kemenangan.
Akhirnya aku menang!
Namun, biji-biji mataku terbelalak melihat barisan angka yang harus aku tebus untuk duduk di kursi idaman. Alamak!
Bapakku kuli bangunan, emakku kuli cucian. Mana sanggup bayar iuran sebesar barisan angka-angka itu? Uang dari mana? Ya Tuhan!
Cicakcicak kembali tertawa terbahak-bahak. Tawa mereka tambah meledak-ledak.
Sudah. sudah, tidak perlu kuliah. Ternak Lele saja! Lebih mudah dan lebih menguntungkan. Hahahah
Kali ini sel darah putihku sudah lelah menahan amarah dan rasa kecewa, tak bisa lagi terbendung untuk meluas deras di seluruh pembuluh darah. Hatiku mulai melepuh. Akupun menyerah tanpa arah.
Pantura, 30 Agustus 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H