Bahkan, The World of Married, drama yang lagi booming akhir-akhir ini dan sudah ditayangkan di televisi saja, saya tidak pernah sekalipun menonton ini.
Bukan saya tidak suka, tapi ada beberapa kendala yang bikin saya gagal untuk menikmati tontonan drama korea. Kendala-kendala yang saya alami, diantaranya sebagai berikut:
1. Susah Membedakan Wajah Aktris dan Aktor (Cross Race Effect)
Maaf, mungkin terdengar rasis, tapi jujur, saya tu sering mengalami kebingungan luar biasa ketika menonton drama korea. Kebingunganku disebabkan karena saya susah sekali membedakan wajah antar pemeran satu dengan pemeran yang lain.
Menurut pandangan saya, fitur-fitur wajah yang dimiliki para pemeran drama korea cenderung terlihat sama. Putih, mulus, bibir tipis, bentuk mata peralihan antara sipit-belo serta gaya make up, gaya rambut dan gaya busana yang hampir sama.
Kalau tidak ada penanda khusus yang mencolom seperti gaya rambut yang berbeda, pakaian yang beda, dan kelakuan peran yang berbeda, sulit bagi daya untuk niteni satu persatu dari mereka.
Setelah browsing di dunia maya, ternyata bukan cuma saya mengalami kesulitan membedakan wajah orang dari ras lain. Apa yang saya alami merupakan keadaan wajar yang juga dialami oleh ras lain. Dalam istilah keren-nya, keadaan ini disebut dengan Cross race effect.
2. Â Nama tokoh susah dilafalkan dan disebutkan
Saya terbiasa dengan nama-nama orang negeri kita, Joko, Abdul, Hendra, Siti, Maria, Albert, Dinda, Santi, Hasibuan, dan lain-lain.
Sedangkan dalam drama korea, nama tokoh di dalamnya terdengar asing dan susah bagi saya untuk menghafalnya. Sering saya salah nyebut dan salah sangka dalam menandai nama-nama tokoh di dalamnya. Lidah saya kerap keseleo ketika mencoba menyebut nama-nama tokoh itu.
Penamaan tokoh yang menurut saya susah ini, membuat saya nambah bingung untuk menangkap alur cerita yang berusaha disajikan.Â
3. Subtitle bikin gagal fokus
Drama-drama korea yang beredar di Negeri kita belum banyak yang sudah sudah didubbing oleh voice aktor ke dalam bahasa Indonesia. Kebanyakan masih sekedar di alih bahasa lewat subtitle di bawah layar saja.Â
Subtitle membuat otak saya harus bekerja ekstra untuk sekedar menonton drama-drama ini. Satu sisi harus memperhatikan adegan drama, sisi lain saya harus membaca teks-teks kecil yang tertera untuk bisa lebih memahami alur certia.