Menjelaskan Epidemi kepada Anak
Saya punya adik perempuan yang masih duduk di kelas tiga sekolah dasar. Di tengah keramaian berita Corona, adik saya rupanya penasaran dan bertanya,
“Mas, Corona itu apa?”
“Kata Bu Guru, sekolah Libur buat cegah Corona menular. Lha, Di sini kan terpencil di pegunungan, emang bisa ya Corona nular ke sini?”
“Kenapa orang-orang gak boleh pergi jauh?”
“Kenapa Abah yang lagi di Jakarta gak Pulang mudik, Mas?”
Untuk menjelaskan pertanyaan tersebut ke anak sekolah dasar, tentunya tidak mungkin saya harus menjelaskan teori epidemiologi dengan bahasa ala dosen tua ke mahasiswa. Saya berpikir dan meramu bahasa yang cocok dan mudah dipahami untuk seorang anak kecil.
“Corona itu virus dek, bentuknya bulat ada duri-durinya, tapi sangat keciiil sekali, gak kelihatan mata. Kalau masuk ke tubuh bisa bikin sakit. Virus ini juga bisa beranak dan anak-anak mereka itu suka terbang lalu nempel ke mana-mana, jadi bisa masuk ke tubuh orang-orang dengan mudah”
“Letak rumah kita memang terpencil, tapi bisa juga corona ini jalan-jalan ke sini, dek. Wong tas yang kamu beli lewat onlen aja bisa sampai sini, itu tas datang dari jauh lho. Apalagi virus corona ini. Nah, Makanya, sekolah diliburin, dek.”
Setelah itu saya teringat, dulu saat kuliah gemar bermain gim plague inc. Gim ini adalah gim strategi dimana kita berperan sebagai “orang jahat” yang berusaha meracik jenis penyakit baru berbentuk patogen bakteri, virus, jamur dll.
Saat selesai meracik penyakit, kita perlu meletakkan patogen ini ke suatu tempat yang kita inginkan sebagai titik awal penyebaran penyakit.
Lalu selama permainan, kita berusaha agar penyakit yang kitak racik itu mewabah sampai seluruh dunia terinfeksi. Sampai populasi manusia di dunia mati semuanya!
Gim yang terlihat jahat sekali, bukan? Haha.
Tapi daripada ribet menjelaskan ke adik saya yang semakin dijelaskan semakin bawel, susah paham. Saya pikir game ini adalah game simulasi yang mendekati keadaan asli untuk menjelaskan bagaimana suatu penyakit mewabah dari mulai endemi, hingga sampai menjadi pandemi seperti apa yang terjadi pada virus covid-19 baru-baru ini.
Kemudian saya unduh lagi gim ini di handphone androidku, saya ajak adik saya bermain gim ini. Harapanku supaya dia lebih mudah paham dan tidak jenuh.
Hasilnya, adik saya gembira karena saya ajak main gim ponsel bersama, tapi di beberapa bagian permainan memang saya rasa terlalu rumit untuk dipahami oleh anak kecil.