“Ketika sekobaran api mengancam sebuah rumah, kekasih Allah meloncat dan menumpas api itu sehingga tidak terjadi peristiwa kebakaran atas rumah itu. Tapi tak seorang pun kemudian percaya bahwa ia telah menyelamatkan sebuah rumah. Satu-satunya cara untuk membuat mereka mengerti adalah dengan membiarkan api itu melahap rumah mereka.”-Emha Ainun Najib
CNN Indonesia memberitakan bahwa hari ini (Rabu 18/3), Pemerintah telah menyatakan total penderita Corona di Indonesia adalah 227 orang, dengan 19 orang meninggal. Artinya jumlah kasus positif ini bertambah 55 kasus hanya dalam selang sehari saja, di mana per tanggal 17/3 lalu masih diangka 172 kasus. Waduh!
Menyikapi hal tersebut tentunya kita perlu mendukung seluruh petugas kesehatan sebagai garda terdepan dalam perjuangan melawan virus berbentuk bulat berbulu yang menyebalkan ini.
Maka dari itu, sebagai bentuk dukungan kepada Tenaga Kesehatan yang sedang berjuang, Yuk! kita bisa melakukan langkah sederhana misalnya dengan mengunggah status kalimat penyemangat di media sosial. Atau paling tidak, mari bersama-sama mendoakan keselamatan para pahlawan itu.
Nah, karena saya (mantan) mahasiswa Kesehatan Masyarakat, dalam artikel ini izinkan saya untuk mengajak Anda mendukung perjuangan teman-teman saya, para tenaga ahli kesehatan masyarakat (S.KM).
Selain Dokter, Perawat dan tenaga kesehatan lain, perjuangan Tenaga Ahli Kesmas dalam melawan wabah Corona di Indonesia juga patut kita apresiasi lho!
Selayang Pandang Ahli Kesmas dan Paradigma Sehat
Dibanding dengan Dokter, Perawat, Bidan atau Nakes lain, mungkin telinga Anda masih asing mendengar (bahkan belum tahu) tentang siapa sih ahli kesehatan Masyarakat? Apa peran dan tugas mereka dalam kasus pandemi corona di Indonesia? Ya. Tidak apa-apa kalau belum tahu siapa itu Ahli Kesmas. Saya maklum.
Ahli kesehatan masyarakat adalah seorang tenaga kesehatan yang sudah menempuh pendidikan jurusan kesehatan masyarakat dengan gelar akademik S.KM.
Jebolan S.KM biasanya sudah memiliki spesialisasi keahlian masing-masing, seperti epidemiologi, sanitarian, penyuluh kesehatan, administrator kesehatan, ahli K3, dan ahli gizi.
Berbeda dengan dokter atau perawat yang merupakan nakes yang menangani masalah kesehataan dengan kuratif dan rehabilitatif, seorang Ahli kesmas menitik beratkan penanganan masalah kesehatan dengan langkah preventif (pencegahan) dan promotif (mengajak).