Mohon tunggu...
Musfiq Fadhil
Musfiq Fadhil Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Abdul Hamma

Lulusan S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat - Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Efektivitas Penggunaan "Dad Joke" terhadap Peningkatan Keharmonisan Keluarga

5 Maret 2020   14:30 Diperbarui: 5 Maret 2020   14:24 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tenang, Anda tidak salah jika berpikir kalau judul artikel ini tidak cocok untuk sebuah artikel di blog. Saya juga merasa kalau gaya penulisan judul seperti ini mungkin lebih cocok jika dijadikan sebuah judul skripsi. Judul yang Kaku dan membosankan. Hehe.

Tapi sifat kaku dan membosankan, tidak selamanya identik  dengan sebuah judul skripsi, lho. Bisa jadi di dalam keluarga, anda juga dikenal sebagai sosok yang kaku dan membosankan menurut anggota keluarga lain, terutama anak-anak anda. Sudahkah anda mengetahui anggapan anak atau istri mengenai sifat dan sikap anda di dalam hubungan keluarga? Jika anak anak dan istri menganggap bahwa anda adalah sosok yang menyenangkan, anda beruntung!

Saya bilang anda beruntung, sebab sosok ayah yang tidak mampu menjalin komunikasi yang cair merupakan masalah yang sering terjadi di hampir di setiap rumah tangga. Umumnya seorang ayah menjelma menjadi sosok yang kaku, membosankan, bahkan menakutkan bagi anak-anak. Jika keadaan tersebut berlangsung terus menerus, bisa saja membuat istri anda semakin sering ngomel dan anak-anak anda pun merasa tidak nyaman sehingga semakin hari semakin menjauh. Jika dibiarkan, sifat kaku dan membosankan seorang Ayah dapat masalah komunikasi yang menyebabkan keretakan sebuah rumah tangga.

Saya juga terkadang merasa kalau sosok ayah saya adalah sosok yang kaku dan membosankan sekali. Meskipun bukan seorang Polisi, kadang Ayah saya terlihat sama seperti polisi yang sedang berbaris dengan posisi  tegak, menjaga ketertiban dan norma keluarga, dan tak segan untuk memberi hukuman jika saya melakukan kesalahan.

Namun untungnya Ayah saya tidak selalu bersikap seperti itu. Adakalanya beliau menyelingi dengan banyolan singkat khas Bapak-bapak (Dad Jokes). Banyolan yang sebenarnya tidak lucu, cringe, kaku, membosankan, dan membuat saya ingin berekspresi bengong sambil berkata "Hah? Apaan si, Bapak". Tetapi entah kenapa ketidaklucuan banyolan itu justru membuat saya tertawa geli.

Contoh banyolan Bapak saya yang selalu teringat misalnya seperti ini:

Saya: "Bapak! Ini lampu teras kok gak bisa dinyalain! Kayaknya udah Mati, deh!"

Ayah: "Hah, Mati? Innalillahi, dikubur di pemakaman aja kalo mati!"

Saya: "?????"

Ada lagi misalnya seperti saat makan keluarga makan bersama, tiba-tiba Ayah saya bertanya

"Eh, Orang apa yang kalo renang rambutnya tidak basah?  ---Orang botak!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun