Banyak cara menemukan bahagia. Mungkin salah satunya dengan menjelajah destinasi wisata. Tapi tahu gak kamu, bahagia bisa berkali-kali lipat kalau kamu barengan sama sahabat yang juga sama takdirnya (baca: jomblo) jadi bisa satu visi dan sepemikiran gitu cara travelinganya (apa hubungannya?)Â
Ok baiklah, tidak usah bawa jomblo lagi nanti terlihat mengenaskan padahal liburan kami sungguh mengesankan. Ga percaya? Nih ceritanya.Â
Jelajah 4 gadis ini dimulai di atas pesawat air asia yang berangkat dari Jakarta. Setelah sebelumnya sih dua bocah hampir terlambat naik gara-gara mengampangkan. hmmm
Di atas pesawat menuju Lombok kami duduk terpisah dengan semua duduk di tepi jendela. Kenapa? karna gak ad yang mau di tengah atau di pinggir. Emang ya, masih aja egois, tapi di depan sahabat sih emang ga perlu pake topeng apa-apa karena semua berakhir dengan kata maklum.Â
Tapi berpisah duduk begini bikin ketegangan naik ke batas maksimal saat turbulensi terjadi berkali-kali dan tak ada tangan yang dipegang untuk membagi rasa takut.Â
Akhirnya, saya paling ribut colak colek teman depan saya "ti... ti... takut gue" trus dia cuma melengos trus bilang "udah biasa kali" useehhh masih ya nyebelin di saat kek gini. Tapi karena nyebeln gitu saya jadi lupa wkwkwkw karena malahan ribut sama dia.Â
Oke setelah menempuh hampir 2 jam kita sampai di Lombok huhuyyyy....dan mas Arie, driver yang direkomendasi dari forum traveler sudah menunggu.Â
"Kita langsung arah Gili ya Bang," lalu dalam sekejap suasana cair. Jadi si abang ini merekomendasikan untuk berwisata yang searah jalan Gili Trawangan daripada sia-sia di jalan. Maka kami pun melipir sebentar ke Desa Sukarara di Lombok Tengah.Â
Desa Sukarara
Di sini kami sebentar aja karena melihat harganya yang wooow makasih lho ya. Ga sesuai bujet. Pengen deh ngebantu-bantu gitu beli produk dari mereka tapi ya... daripada nanti abis beli jadi gembel ga lucu juga.Â