Mohon tunggu...
Mustofa
Mustofa Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

UKM Perikanan Indonesia jadi Aktor Utama MEA

16 Maret 2016   16:58 Diperbarui: 16 Maret 2016   17:56 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Dengan segudang sumber daya yang dimiliki, Indonesia diprediksi akan mengambil bagian strategis pada Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Lebih dari 50 juta UKM kreatif dn UKM perikanan siap bersaing dalam memasarkan produk unggulannya. Berdasarkan data Center For Policy Analysis And Reform, UKM perikanan di Indonesia dan Vietnam menunjukan tren yang positif jika dilihat dari neraca perdagangan, sementara negara-negara lain mengalami penurunan yang akhirnya membuat negara tersebut hanya menjadi negara importir ikan segar.

Peneliti dari Center For Policy Analysis And Reform, Suhana menjelaskan neraca perdagangan Indonesia dan Vietnam memiliki selisih jauh karena Indonesia masih jauh lebih produktif. Dia menjelaskan Vietnam untuk ekspor ikan segar di kawasan intra ASEAN senilai USD 282,915 juta dan Indonesia senilai USD 438,272 juta. Potensi ekspor ikan dari Indonesia akan menguat di saat panen raya yang dalam waktu dekat terutama untuk ke kawasan intra ASEAN.

"Kalau di intra ASEAN yang nett eksprotir itu adalah Indonesia dan Vietnam. Artinya Thailand, Filipina, Singapura, Kamboja dan lainnya itu net importir jadi mereka nyari bahan baku di kita," kata Suhana Jakarta, Senin (11/12016).

Melihat angka tersebut, lanjutnya, Indonesia tidak perlu takut bersaing dalam MEA. Meskipun demikian, Suhana mengingatkan masih ada beberapa hal yang harus diperhatikan tertaman dalam penguatan dan keberlanjutan dari segala kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk menekan terjadinya pencurian ikan dari negara-negara ASEAN.

"Moratorium dan kebijakan perang pada IUU (Illegal, unreported and unregulated) Fishing harus jadi momentum untuk meningkatkan produksi dalam negeri. Sehingga produksi dari negara-negara tetangga turun. Saya tidak khawatir dengan MEA kalau kebijakan Bu Menteri (Menteri KKP - Susi Pudjiastuti) terus didorong untuk perkuat dalam negeri," imbuhnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun