Di jaman yang begitu sulit mencari pekerjaan, masih banyak sekali kenakalan-kenakalan oknum pemasang iklan. Internet yang begitu mudah diakses menjadi ladang aksi oknum tersebut. Dimulai dari memasang iklan lowongan kerja sebuah perusahaan ternama, posisi yang didamba-dambakan, karier yang terjamin, serta gaji yang menggiurkan membuat para pencari kerja tertarik dan akhirnya tertipu.
Memang di situs tempat pemasangan iklan menayangkan kata-kata hati-hati penipuan. Tetapi tidak semua pengakses mempedulikan itu semua. Yang mereka cari hanyalah harapan agar mereka bisa bekerja di sebuah perusahaan yang diidam-idamkan, sehingga kurang memperhatikan hal-hal seperti itu. Apalagi peringatan seperti itu kalah menarik dibandingkan iklan-iklan produk ataupun jasa-jasa lainnya (obat pelangsing badan, peninggi badan, dsb) Â yang memenuhi halaman situs yang diakses. Entahlah bagaimana aturan pemasangan iklan ini diterapkan sehingga semuanya "amberadul", campur aduk.
Menurut penulis sendiri, seharusnya ada semacam filter yang membatasi pemasangan iklan penipuan berkedok lowongan pekerjaan. Misalnya saja, yang boleh memasang iklan lowongan kerja harus jelas siapa yang memasang, menyediakan situs resmi perusahaan yang akan menyelenggarakan rekruitment, dsb. Selain itu para pembaca juga harus waspada dan peduli, ketika melihat iklan lowongan kerja yang menipu, harus segera melaporkan sebagai penipuan sehingga tidak ada korban-korban selanjutnya.
Modus-modus penipuan itu sendiri berbagai macam. Yang penulis ketahui antara lain, pertama mensyaratkan membayar sejumlah uang tertentu untuk mengikuti tes wawancara atau bahkan berkedok agar bisa diterima sebagai pegawai. Kedua, mensyaratkan menjual produk-produk yang ada dari perusahaan, padahal sebenarnya hasil penjualan itu adalah gaji buat mereka, dan pegawai baru tersebut di suruh mencari pegawai baru lainnya yang syaratnya sama menjual produk-produk tersebut.
Oleh karena itu, penulis sarankan ketika melihat iklan lowongan pekerjaan di dunia maya harus berhati-hati. Pertama cek dulu siapa pemasang iklan, apakah menunjukkan orang yang mempunyai kaitan dengan perusahaan tersebut. Selanjutnya coba cek di google search, ketikkan nama perusahaan dan kata penipuan. Kalau sudah banyak orang yang tertipu pasti sudah ada yang melaporkan bahwa iklan tersebut adalah penipuan. Selanjutnya cek situs resmi perusahaan tersebut. Kalau memang sedang mengadakan open recruitment, pasti di situs tersebut juga ditampilkan iklan tersebut. Intinya kita sebagai pembaca harus waspada dan hati-hati, jangan sampai niat mecari kerja, malah dikerjain...ok-ok.. :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H