Tiba-tiba sekolah diliburkan, anak-anak harus belajar dirumah, uang jajan tidak lagi dicairkan, diganti dengan membiayai paket data. Tiba-tiba belajar menjadi tidak senyaman dulu di kelas, bisa bertanya, meminta izin dll. Tiba-tiba orangtua harus "menggantikan" fungsi guru di sekolah, grup whatsapp menjadi lebih aktif dari biasanya. Tiba-tiba guru menjadi gagap, harus mengubah cara mengajar dari tatap muka langsung menjadi daring, Tiba-tiba pemakaian kuota membengkak, sedangkan materi masih tersisa. Semua terjadi tiba-tiba, sangat cepat.Kemarin, anak-anak berangkat ke sekolah selalu membawa semangat dan tekad untuk belajar, Â bertemu guru menitipkan harapan dan kebahagiaan, masa-masa sekolah bagi mereka adalah sesuatu yang menyenangkan, menarik dan menggairahkan baginya, lalu pulang meninggalkan kelas, membawa keyakinan yang lebih atas kemampuannya sendiri.
Belajar dari Covid-19, adalah belajar bagi guru untuk mendisrupsi dirinya sebaik mungkin bahwa mengajar tidak melulu soal pencapaian nilai. Belajar dari Covid-19 adalah belajar bagi orangtua untuk lebih dekat lagi terhadap keluarga, memperbanyak momentum bonding terhadap anak, memasak bersama, maskeran bersama, piknik dirumah, ibadah ramadhan bersama.
Belajar dari Covid-19 adalah belajar bagi anak-anak kita untuk menerima kenyataan bahwa UN ditiadakan, bahwa guru sejati adalah orangtua mereka, belajar tetap optimis dan semangat dalam kondisi yang memprihatinkan, belajar mengolah rindu bertemu teman, guru-guru menjadi pengalaman menarik ketika membantu orang tua, menjaga adik dan cerita menarik lainnya yamg bersumber dari rumah.
Selamat Hari Pendidikan Nasional
2 Mei 2020
