Mohon tunggu...
Media Berbagi
Media Berbagi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Misteri Ibu

17 Juli 2024   23:04 Diperbarui: 17 Juli 2024   23:07 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dalam gelapnya malam, kau adalah penyelam, Menyelam di lautan yang tak terlihat, Keheningan malam menjadi teman setiamu, Yang menyimpan rahasia pengorbananmu.

Setiap nafas yang kau hembuskan, Menjadi doa-doa yang mengalun lembut, Mencari cahaya di balik bayang-bayang, Agar aku dan saudara-saudaraku bisa terang.

Bibir yang tersenyum di siang hari, Tersembunyi isak di dalam gelap, Ketika bintang-bintang diam-diam menyaksikan, Kau menari-nari di antara rindu dan tanggung jawab.

Aku melihatmu dalam kilatan bulan, Menyusuri labirin mimpi dan kenyataan, Menyulam harapan di setiap detik waktu, Sampai akhirnya kita bersama meraih fajar yang cerah.

Terima kasih, ibu, yang menyelam dalam malam, Menjadi cahaya di dalam kegelapan yang tak terhingga, Meski engkau merasa sendiri di samudra yang luas, Kau adalah pelabuhan pertama bagi hati kami.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun