"Nduk, Jamsostek Bapak dijupuk wae,"Â Ujar Bapak sesorean itu. Bapak ingin mengambil jamsostek, yang sekarang lebih dikenal dengan BPJS Ketenagakerjaan.
Bapak sudah memasuki usia pensiun. Keluar dari perusahaan sejak dua bulan yang lalu.
"Lha, emang pinten?"Â Memang berapa?
Bapak hanya menggeleng, tertawa. Aku yang sedang asik dengan gadget di tangan nyengir.
"Makanya, Bapak ke kantor dulu. Cek berapa uang pensiunnya."
"Jauh kantornya, Ungaran." sahut Bapak, lesu.
Kami tinggal di kota kecil Salatiga. Pengurusan BPJS Kesehatan bersatu dengan Kab. Semarang yang berkantor di Ungaran, sekitar satu jam perjalanan dari Salatiga menggunakan kendaraan pribadi.Â
"Wah, lak yo kesel nek wira-wiri." Sangat capek jika harus bolak-balik, sahut Ibu.
Aku mengangguk mengiyakan, "Iya, belum kalo syaratnya kurang. Bapak tahu syarat pengambilannya apa saja?"
Bapak hanya menggeleng.
"Besok-besok saja, biar dibantu mas Ipar mengurusnya," ujar bapak di pungkasan pembicaraan sore itu.