Dari 70 negara di dunia, Indonesia memasuki peringkat 62 dalam hal minat baca penduduknya, atau dengan kata lain Indonesia termasuk 10 negara dengan tingkat minat baca terendah di dunia. Hal ini dikemukakan oleh staff ahli mentri dalam negeri (Mendagri), Suharjo Diantoro pada rapat koordinasi nasional bidang perpustakaan tahun 2021.
Selain itu menurut UNESCO, Indonesia menempati posisi terendah kedua dalam hal literasi. Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca.
Menurut (Annisa. Dkk, 2021) dalam riset yang berjudul "Pengaruh Kurangnya Literasi serta Kemampuan dalam Berpikir Kritis yang Masih Rendah dalam Pendidikan di Indonesia" dijelaskan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan minat baca di Inonesia masuk kategori rendah.
Faktor pertama ialah belum adanya pembiasaan dalam membaca yang ditanamkan sejak usia dini. Hal ini patut disayangkan karena usia kanak-kanak adalah usia emas, di mana pada fase ini anak sedang mengalami pertumbuhan yang sangat pesat sehingga para orang tua dapat membentuk karakter anaknya. Kedua, akses fasilitas pendidikan yang masih belum merata dan minimnya kualitas sarana pendidikan serta yang terakhir ialah kurangnya produksi buku di Indonesia karena penerbit di daerah yang belum berkembang.
Berdasarkan paparan tersebut maka tim KKN 132 UNS yang berjumlah 10 orang diketuai oleh Farazian Prakasya dan Budi Harjanto sebagai Dosen Pembimbing Lapangan mengadakan acara mendongeng ceria, dengan mengangkat tema tentang asiknya membaca untuk meraih cita-cita.
Berlatarkan tempat di alam terbuka dan berudara sejuk, acara ini dilaksanakan pada hari Minggu 14 Agustus 2021 tepatnya di Hutan Ringin Kembar. Dengan tetap menaati protokol kesehatan, kegiatan ini dihadiri oleh kurang lebih 30 anak dari dusun Sewurejo dan Gondangmanis. Peserta kegiatan menunjukkan antusiasiasme yang besar, dengan menyimak dan bermain bersama dengan Riska Ayu Hapsari selaku pendongeng/pengisi acara. Melalui kegiatan ini diharapkan anak-anak mengetahui pentingnya membaca dan bagaimana kegiatan membaca memberikan manfaat sebagai salah satu jalan meraih cita-cita. Dengan metode penyampaian yang aktif dan menyenangkan, Riska memandu acara dengan berbagai kegiatan seperti mendongeng, bernyanyi, dan bermain sehingga acara berjalan dengan baik dan tidak menimbulkan rasa bosan bagi anak-anak.
 Kedepannya, dengan adanya kegiatan semacam ini, anak-anak di dusun Sewurejo diharapkan mulai membiasakan diri dan meningkatkan minat untuk membaca sejak dini sehingga anak-anak memiliki kebiasaan yang positif dan bermanfaat untuk masa depannya. Karena para anak mudalah yang nantinya akan menjadi penerus bangsa.
Tim KKN 132 UNS juga berharap agenda seperti ini bisa dilaksanakan secara rutin, baik dari pihak desa, dusun, maupun kelompok KKN lainnya yang nanti berkunjung dan mengabdi di dusun ini, sehingga mampu meningkatkan minat baca dikalangan masyarakat sejak dini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H