Oleh: Syamsul Yakin dan Mustika Pertiwi (Dosen dan Mahasiswa UIN Jakarta)
Tujuan dakwah tertuang dalam QS. Ali Imaran/3: 104 yang mengajak segolongan umat untuk menyeru kepada kebajikan, menyeru kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar. Terdapat juga pada QS. Ali Imran/3: 110 ajakan untuk menyeru kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar serta beriman kepada Allah.
Rasulullah mengajari kepada kita agar mencapai tujuan dakwah menggunakan teknik: Jika kita melihat kemungkaran ubahlah dengan tangan, jika tidak mampu ubahlah dengan lisan, dan jika tidak mampu maka ubahlah dengan hatinya dan hal tersebut merupakan selemah-lemahnya iman.
Tujuan retorika dakwah dari sisi isi pesan yang disampaikan ada tiga, yaitu informatif, persuasif, dan rekreatif. Adapun tujuan retorika dakwah dari sisi cara menyampaikan pesan terbagi menjadi dua, yaitu pertama gaya bicara monolog atau searah (monologika) yang umumnya disampaikan saat berpidato, ceramah. Kedua, gaya bicara dialogis atau dua arah (dialogika), umumnya terdapat dua orang atau lebih dalam proses pembicaraan. Seperti diskusi, perundingan, tanya jawab, percakapan, dan debat.
Jika disimpulkan, tujuan retorika dapat dibagi menjadi tiga kategori, berdasarkan isi, cara, dan pendagogik. Ketiga hal ini dapat menghantarkan kita kepada tujuan dakwah yaitu amar ma'ruf nahi munkar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H