Mohon tunggu...
Musthafa Kamal Emje
Musthafa Kamal Emje Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Seorang manusia fakir ilmu yang selalu berusaha belajar dan menjadi lebih baik agar bisa berbuat sebanyak-banyaknya untuk orang banyak. Menyukai dunia Desain Grafis, Blogging, Traveling, Online Marketing, Diet, Bisnis dan Ekonomi Islam

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gagalkah Penerapan Syariat Islam di Aceh?

8 Agustus 2022   12:50 Diperbarui: 8 Agustus 2022   12:59 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Syariat Islam di Aceh adalah cita-cita bangsa Aceh sejak zaman dahulu. Dan karna alasan "janji" itulah rakyat Aceh bersedia bergabung dengan RI walau kemudian dikhianati.

Tak berhenti, meski dikhianati, rakyat Aceh tetap berjuang agar syariat Islam berlaku. Maka sejarah memperlihatkan bahwa kala itu rakyat Aceh ikut memberontak, kemudian berdamai, memberontak lagi hingga akhirnya berdamai lagi dan Syariat Islam bisa berlaku.

Penerapan Syariat Islam di Aceh itu bukan gagal, tapi tidak maksimal. Dengan mengatakan "GAGAL" seolah apa yang sudah dilakukan selama ini tidak bernilai, sia-sia.

Padahal, yang membuat nilai-nilai syariat itu pudar sendiri adalah mereka-mereka yang duduk di kursi elit, digaji oleh negara.

Urusan pelaksanaan Syariat itu ada ditangan para elit yang mengambil keputusan dan kebijakan. Dalam hal ini pemerintah Aceh, Kabupaten dan Kota yang kemudian ditransfer ke rakyat Aceh untuk diikuti dan dilaksanakan bersama-sama.

Selama ini, perkara syariat Islam hanya dibebankan kepada Dinas Syariat Islam, MPU, sementara dinas-dinas dan lembaga-lembaga lain tak mau tahu bahkan merusak Syariat itu sendiri dengan event-event yang mereka buat.

Contoh saja, sebuah dinas yang tiba-tiba mengundang artis berpakaian seksi untuk event sepedaan di Aceh. Padahal selama ini Rakyat Aceh disuruh berpakaian sesuai syariat. Konyol kan?

Misal lagi, saat tiba azan shalat 5 waktu, adakah ajakan atau perintah dari para penguasa untuk menghentikan semua kegiatan?  Bahkan selama ini rakyat masih sibuk di blang padang saat azan magrib tanpa ada yang memperingatkan, hanya ada yang memviralkan.

Syariat dan penerapan qanun sendiripun masih tebang pilih, jika yang kena rakyat biasa, langsung dihukum, tapi jika yang kena elit, penuh negosiasi dan akhirnya kasus menghilang.

Dengan tiba-tiba mengatakan 'gagal' seolah memberi peluang kepada media mainstream untuk terus menggoreng isu gagalnya syariat Islam di Aceh. Yang gagalpun tak dijelaskan disisi mana oleh media, yang penting gagal. Harus bikin cara baru atau tak usah sama sekali.

Saya lebih sepakat dengan apa yang dikatakan Ulama bahwa penerapan syariat Islam di Aceh belum optimal, belum maksimal, sehingga perlu di benahi dari setiap sudut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun