1.Privasi Data
AI membutuhkan data dalam jumlah besar untuk bisa berfungsi dengan baik. Nah, kalau data kita nggak dijaga dengan baik, bisa saja informasi pribadi kita bocor. Seperti yang diungkapkan oleh Shoshana Zuboff, “Era digital telah membawa kapitalisme pengawasan, di mana data kita menjadi komoditas yang diperdagangkan.”
2.Pekerjaan yang Tergantikan
Banyak pekerjaan yang dulu dikerjakan manusia kini mulai digantikan oleh AI, terutama pekerjaan yang sifatnya repetitif. Hal ini bisa membuat beberapa orang khawatir kehilangan pekerjaan.
3.Kurangnya Pemahaman
Masih banyak orang yang belum paham betul soal AI. Mungkin di Indonesia, AI masih terdengar seperti hal yang rumit dan hanya bisa dimanfaatkan oleh perusahaan besar saja.
4.Masalah Etika
Penggunaan AI harus diawasi dengan ketat. Kita harus hati-hati agar teknologi ini tidak disalahgunakan. Siapa yang akan bertanggung jawab jika AI membuat kesalahan?
Penggunaan AI di Indonesia
AI sebenarnya sudah ada di sekitar kita, meskipun kita sering nggak sadar. Beberapa contoh penggunaan AI di Indonesia yang mungkin sudah kita kenal adalah:
* Ojek Online: AI digunakan untuk menghitung tarif perjalanan dan menentukan rute tercepat.
* Pendidikan: Platform seperti Ruangguru pakai AI untuk memberikan materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
* Kesehatan: Ada aplikasi medis berbasis AI yang bisa membantu dokter mendiagnosis penyakit.
* Hiburan: Spotify dan Netflix juga menggunakan AI untuk memberikan rekomendasi musik dan film yang cocok.
Apa yang Bisa Kita Lakukan Sebagai Mahasiswa?