Mohon tunggu...
Danang Arief
Danang Arief Mohon Tunggu... Psikolog - baca, nulis, gowes adalah vitamin kehidupan

Menekuni bidang pengembangan organisasi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

3 Cara agar Tetap Enjoy Ketika Karier Stagnan

25 Februari 2023   07:28 Diperbarui: 25 Februari 2023   12:31 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ketika karier stuck. Sumber gambar: cookie_studio di freepik.com

Sebagai peniti karier, kita semua ingin memiliki karier yang cemerlang. Setidaknya setiap 2 atau 3 tahun sekali naik pangkat/jabatan. 

Tapi, seperti sebuah peribahasa: "bagai pungguk merindukan bulan", terkadang harapan itu sukar untuk terwujud.

Kehidupan di kantor, realitanya tidak seindah yang dibayangkan.

Banyak energi yang terkuras, baik fisik maupun mental. Menghadapi pelanggan yang aneh-aneh tuntutannya, atasan yang egois, rekan kerja yang toxic, bawahan yang underperform dan masih banyak lainnya.

Dan karier kita pun stuck, stagnan.

Berganti haluan tidaklah mudah. Terlebih dengan hantu bernama resesi ekonomi yang mengintai di depan jalan. Lowongan pekerjaan tidak banyak tersedia. Kalaupun ada, jumlah pelamar yang mengantri sangatlah banyak.

Lalu, apa yang sebaiknya dilakukan, agar kita bisa menikmati pekerjaan, agar pekerjaan kita tetap bermakna di tengah kondisi yang tidak kita harapkan?.

Berikut adalah 3 alternatif metode yang bisa dicoba:

1. Reframe

Sebenarnya, kita dapat menemukan makna (sense of purpose) di pekerjaan yang kita lakukan, apapun tingkat jabatannya.

Untuk bisa melakukannya, yang pertama perlu kita lakukan adalah mengenal diri kita sendiri. Hal-hal apa yang menjadi sumber motivasi dan minat terdalam kita. Kemudian, hal apa yang bisa kita kontribusikan kepada orang lain dengan mengerjakan hal-hal tersebut.

Ada sebuah kisah yang bisa kita jadikan pelajaran bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun