Kita diajarkan agar dapat menjadi lebih baik pada suatu bidang, sehingga kita perlu berlatih dengan keras.
Apakah dengan menghabiskan jam latihan lebih banyak kita bisa menjadi lebih baik?
Jawabnya belum tentu.
Jumlah jam yang kita habiskan untuk berlatih: berhari-hari, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun bisa jadi tidak berdampak banyak.
Misalnya keterampilan komunikasi. Skill ini digunakan setiap hari ketika kita bekerja. Bertahun-tahun bekerja, apakah skill komunikasi kita sudah berkembang dengan baik?
Kita sendiri yang bisa menjawabnya.
Suatu ketika, tim dayung Jepang mengundang pemenang medali emas olimpiade, Mads Rasmussen, datang berkunjung. Ia terkejut melihat berapa jam latihan yang dilakukan oleh atlet Jepang.
Ia mengatakan bahwa yang dibutuhkan bukanlah latihan melelahkan yang hanya mengandalkan kekuatan, namun tujuan latihan yang dipikirkan dengan cermat, yang dilakukan dengan kualitas tinggi.
Latihan Terencana
Latihan terencana berarti sebelum memulai sesi latihan, kita harus menentukan aspek apa yang menjadi target improvement, berapa % peningkatannya, dan bagaimana data itu akan diperoleh.
Saya misalnya. Ketika bersepeda, target saya adalah untuk mempertahankan cadence atau jumlah putaran pedal sepeda dalam satu menit. di 80 rpm (rotary per minute) selama 20 menit.