Sanjungan berarti apresiasi atau pengakuan atas apa yang telah berhasil dicapai seseorang. Â Perkataan seperti: "selamat ya pak, tadi presentasi bapak sangat baik dan memukau audiens" adalah contohnya.
Sanjungan, bisa juga diarahkan ke kualitas pribadinya. "Sudah sampai di kantor bu? Wah rajin sekali, padahal jarak dari rumah ke kantor kan jauh" adalah contohnya.
Pertanyaannya, jika Anda ingin menyanjung bos, apakah sanjungan itu harus tulus?
Bagaimana jika menurut pendapat Anda, sebenarnya bos Anda adalah orang yang belum pantas mendapatkan sanjungan?
Jennifer Chartman, seorang profesor di University of California di Berkeley, melakukan sebuah kajian untuk melihat kapan sanjungan akan berakibat buruk, tetapi ia tidak pernah menemukannya.
Dapat kita artikan bahwa sanjungan akan berdampak positif, meskipun bos Anda tahu bahwa sanjungan itu tidak tulus.
Apakah kinerja baik tetap diperlukan?
Sepengetahuan penulis, tidak semua organisasi memiliki budaya yang berorientasi kinerja. Pun demikian, kinerja baik tetap diperlukan.
Kita sekarang berada di era VUCA, kinerja baik perusahaan kita saat ini, belum tentu bisa dipertahankan di kemudian hari.
Perubahan dinamika bisnis cenderung lebih cepat terjadi.
Sebagai individu, kita harus memiliki personal branding yang kuat. Salah satunya dari kinerja yang handal.
Hanya saja Anda harus memastikan bahwa kinerja Anda yang bagus diketahui oleh banyak orang.