Mohon tunggu...
Danang Arief
Danang Arief Mohon Tunggu... Psikolog - baca, nulis, gowes adalah vitamin kehidupan

Menekuni bidang pengembangan organisasi

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Bias Pola Pikir dalam Keputusan Investasi Bodong Binary Option

19 Maret 2022   11:47 Diperbarui: 19 Maret 2022   16:50 858
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak jarang, kita mengkorelasikan suatu hal hanya dari permukaannya saja. Bahkan menjadikannya sebagai bukti bahwa hal yang sebenarnya tidak mungkin (impossible) adalah mungkin (possible).

Contohnya adalah jangan menganggap bahwa menjadi pengusaha sukses dapat dilakukan meskipun drop out dari kuliah, hanya dengan melihat Bill Gates saja.

Ketahuilah, Bill Gates sukses bukan karena dia drop out. Banyak faktor lainnya yang mungkin belum kita tahu. Kecerdasan, latar belakang keluarga, koneksi, berada di waktu dan tempat yang tepat, atau hanya beruntung saja. Siapa yang tahu?

Seseorang yang berasal dari keluarga kaya, punya koneksi yang valuable, memulai bisnis di waktu dan tempat yang tepat, meskipun dia drop out dari kuliah pun, kemungkinan keberhasilannya tetap tinggi.

Fenomena Survivorship bias pada investasi bodong binary option

Apakah Anda salah satu orang yang sempat tertarik untuk mencoba trading binary option? Menurut pendapat saya pribadi, hal itu wajar saja. Siapa yang tidak tertarik dengan berbagai konten "wah" yang dibuat para afiliator situs binary option bodong tersebut?

Di dalam berbagai kontennya, para afiliator tersebut menggunakan dua metode. Pertama, mempertontonkan kemudahan mendapatkan uang hingga miliaran rupiah dari aktivitas trading. Bahkan turut membuat website khusus yang menyediakan video tutorial pelatihan cara trading.

Kedua, melakukan flexing alias pamer kekayaan hasil trading. Hal ini dimaksudkan agar dapat meyakinkan para member potensial untuk ikut bergabung dalam situs tradingnya. Yang menarik flexing ini tidak hanya dilakukan dengan membeli mobil mewah, properti mewah misalnya, tapi juga dengan sedekah.

Sedekah yang dipertontonkan lewat YouTube ini terbilang sukses. Channel milik salah satu afilitor yang kini jadi tersangka ini melejit. Jumlah subscribernya tumbuh hingga 45 kali lipat saat konten-konten sedekah mulai dijalankan.

Cerdasnya, akun sedekah tersebut di link kan dengan akun lain yang berfokus pada kursus trading, yang mengajak penontonnya untuk bisa menjadi sultan seperti dirinya. Subscibernya pun mencapai jutaan orang. Meskipun saat ini channelnya sudah tidak lagi bisa diakses.

Secara kognitif, manusia cenderung untuk fokus kepada orang-orang yang sukses dan mengesampingkan kegagalan.

Hal inilah yang kemudian digunakan oleh para afiliator dan pemilik aplikasi bodong binary option. Mereka gencar menunjukkan data orang-orang yang sukses dalam aktivitas tradingnya. Meskipun akhirnya terbongkar bahwa data itu adalah palsu alias bohong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun