Mohon tunggu...
Danang Arief
Danang Arief Mohon Tunggu... Psikolog - baca, nulis, gowes adalah vitamin kehidupan

Menekuni bidang pengembangan organisasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Paradoks Kehidupan

28 Januari 2022   13:00 Diperbarui: 28 Januari 2022   13:02 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mentari senja. Gambar oleh Anggara QP via Kompas.com

Seperti mentari senja
Cahayanya menentramkan juga temaram

Seperti hujan
Datangnya dinanti juga dihindari

Seperti api
Kilaunya menghangatkan juga menghanguskan

Seperti awan panas
Debunya menyuburkan juga mematikan

Seperti lebah
Sengatannya mengobati juga menyakitkan

Seperti tumpukan buku
Lembarannya mencerahkan juga membosankan

Seperti masa depan
Menatapnya dengan optimis juga pesimis

Seperti diri ini
Yang sering salah sangka.
Ada kalanya, hal-hal yang kuanggap baik, sejatinya itu buruk buatku
Dan hal-hal yang kuanggap buruk, sejatinya itu baik untukku

Paradoks.


-----------------------------------
Alinea terakhir kan jadi pertanda kualitas hidup kita
Bukan mentari senja, hujan, lebah ataupun tumpukan buku
Namun, bagaimana diri ini menyambut takdir yang menyapa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun