Sebagai konsekuensi logis, muncullah dugaan bermacam-macam. Pada titik tertentu, di tengah keinginan untuk mencari jawaban yang benar, hal ini sangat wajar. Ada yang menduga kemungkinan sabotase, meski dijawab secara tegas oleh PLN bahwa peristiwa ini tak ada sangkut pautnya dengan sabotase dan perpolitikan.
Ada yang menduga ini adalah cara untuk menutupi sesuatu, atau mungkin saja momentum untuk memulai yang baru. Jika dugaan yang pertama sudah terjawab, bagaimana dengan dugaan yang kedua? Tapi intinya, di tengah ketidak-pastian kabar soal blackout, munculnya dugaan menjadi semacam "keniscayaan" selama belum ada penjelasan yang benar-benar mampu menjelaskan secara memuaskan, dari pihak yang memiliki legitimasi untuk menjelaskan duduk persoalan.
Maka, terkait permasalahan di Jakarta ini akhirnya kita tahu, bahwa salah satu solusi untuk menyelesaikan persoalan polusi (selain Ingub dari Gubernur) adalah pentingnya memertimbangkan soal mobil listrik, sebuah kabar membahagiakan, menggiurkan, dan menguntungkan bagi para pengusaha di bidang mobil listrik. Lalu bagaimana kalau listriknya ternyata sering mengalami permasalahan seperti terjadinya blackout kali ini, misalnya? Bisa saja, dan sangat mungkin sekali, solusi yang dibutuhkan adalah pembangunan pembangkit listrik baru sebagai penopang agar tidak terjadi pemadaman berkelanjutan.
Apakah seperti itu?
Salam,
Mustafa Afif. Kuli Besi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H