Mohon tunggu...
Mustam Arif
Mustam Arif Mohon Tunggu... lainnya -

Mustam Arif, rakyat biasa dan penikmat media, tinggal di Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Air Cucian Kotor dan Eksistensi Penjual Minuman

3 Juni 2013   16:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:35 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya kemudian memutuskan untuk tidak juga memberikan es buah itu kepada tukang becak. Maka mampirlah saya di sebuah got besar di Jl. Toddopuli. Saya menghampiri got itu, dan melihat beberapa ekor ikan kecil dalam air got itu melongo.

Sekejap saya berpikir, mungkin es buah dalam kantong plastik yang saya pegang, merupakan reski bagi ikan-ikan kecil dalam got itu. Mungkin Tuhan telah menuntun saya ke got itu untuk memberi makanan pada ikan-ikan kecil dalam got itu. Saya merobek kantong es dan minuman dingin serta segala isinya meluncur turun. Saya melihat ikan-ikan kecil itu mengerebuti bendah yang tumpah ke got. Saya senang. Tuhan Maha Adil.

Tinggal pikiran tersisa yang hinggap di benak saya adalah eksistensi para penjaja makanan dan minuman di pinggir jalan itu. Saya yakin, realitas penjaja minuman di Jl. Hertasning adalah bagian kecil, dari kita bisa temui di mana-mana. Mereka adalah pelaku usaha sektor informasi yang butuh hidup dan memenuhi kebutuhan orang banyak. Namun, jika perilaku tidak bersih itu terus terpelihara, berapa orang pula yang bisa jadi korban? Ini Tanggungjawab siapa? (mustam arif)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun