Saya kemudian memutuskan untuk tidak juga memberikan es buah itu kepada tukang becak. Maka mampirlah saya di sebuah got besar di Jl. Toddopuli. Saya menghampiri got itu, dan melihat beberapa ekor ikan kecil dalam air got itu melongo.
Sekejap saya berpikir, mungkin es buah dalam kantong plastik yang saya pegang, merupakan reski bagi ikan-ikan kecil dalam got itu. Mungkin Tuhan telah menuntun saya ke got itu untuk memberi makanan pada ikan-ikan kecil dalam got itu. Saya merobek kantong es dan minuman dingin serta segala isinya meluncur turun. Saya melihat ikan-ikan kecil itu mengerebuti bendah yang tumpah ke got. Saya senang. Tuhan Maha Adil.
Tinggal pikiran tersisa yang hinggap di benak saya adalah eksistensi para penjaja makanan dan minuman di pinggir jalan itu. Saya yakin, realitas penjaja minuman di Jl. Hertasning adalah bagian kecil, dari kita bisa temui di mana-mana. Mereka adalah pelaku usaha sektor informasi yang butuh hidup dan memenuhi kebutuhan orang banyak. Namun, jika perilaku tidak bersih itu terus terpelihara, berapa orang pula yang bisa jadi korban? Ini Tanggungjawab siapa? (mustam arif)