Semesta bertahta...
Terukir dalam balutan kata...
Kalut dan carut marut dunia ulah manusia...
Wajah congkak mendusta harapan sia sia..
Politik memang suka mengadu domba..
Bukan karena aku, kamu atau dia..
Karena kepentingan sesaat banyak orang menjadi buta...
Komitmen suci terkhianati pemimpin tirani...
Dalam pelukan oligarki kau jual negeri ini...
Mana janjimu yang pernah tersaji..?
Buktikan pada kami, jika kau bisa mengayomi dan melindungi...
Demokrasi sedang sakit bahkan hampir mati..
Tahukah kau, semua rakyat menolak politik dinasti...
Di ujung jalan kekuasaan yang kau nikmati...
Mengapa kau nodai dengan perilaku keji...
Kau yang kusanjung sebagai pemimpin sejati...
Betapa membutakan segala cita - citamu membangun negeri..
Semesta menangis melihat segala hasrat yang tak bertepi...
Tiada lagi moral sesuai ajaran suci...
Demi tahta semua manusia larut dalam lumpur ambisi...
Rakus serakah nafsu menguasai...
Sungguh rasa sesal tak kunjung hilang...
Bumi pertiwi kau koyak berkeping keping...
Bukankah semesta mengajarkan makna berjuang...
Meraih impian dengan semangat bersaing...
Saling menjaga persatuan dan keadilan...
