Tulus...
Ribuan waktu telah melarut hatiku bersamamu...
Sepanjang masa kau dan aku lalui suka duka...
Tertawa bahagia atau menangis merana...
Tak kan pernah kulupakan saat bahagia kau seperti wanita sempurna..
Mengirimkan sejuta rasa nikmat tiada tara..
Tatapan kerinduan dari matamu menghalangi hati untuk mencinta yang lainnya..
Kesetiaanmu begitu besar setegar karang...
Pengorbananmu seluas samudera yang membentang..
Tak terhingga sepanjang kehidupan..
Hanya kekhilafan yang menjadi sebab bahagia berubah duka..
Aku tergelincir kelubang samsara..
Karena kilauan cahaya lain yang lebih menggoda..
Ombak yang yang menggulung hatiku merobohkan imanku..
Hingga aku bercumbu dengan kupu - kupu malamku..
Masa kelam meninggalkan perih menikam..
Sungguh aku terlalu bodoh menyayangi yang datang hanya semalam..
Sampai menghapus semua kenangan indah denganmu sang pualam...
Saat aku masih penuh noda sialan..
Kau datangi dengan tulus  sambil mengatakan..
Kembalilah pulang jangan kau lanjutkan..
Rumahmu adalah keluarga setiamu..
Bukan rumah sewaan para hidung belang...
Aku menjadi menyesal saat kau masih memaafkan..
Kasih tulusmu mengampuni setiap kesalahan..
Jemarimu menggenggam erat hati yang tergoncang...
Menyiratkan tatapan maaf yang penuh pengampunan...
Sampai aku berperang dengan batin penyesalan...
Kau sesungguhnya dewi penuh kelembutan dan kasih sayang...