****
Kecantikan ciptaan tuhan menaklukkan si raja gombal.
Sang penggombal berlutut dalam puisi yang membual.
Mata dan bibir indah laksana umpan menawan.
sungguh sayang bila tidak dirasakan.
Dalam goresan indah pujian puisi dan gending nyanyian.
Menyala terang dalam kabut gulita mematikan aroma yang merasuk dusta.
Bulan engkau putri yang meratui kerajaan hati.
Pikatanmu memaksa aku berhenti untuk berpaling dan kembali.
Kembali memujimu dengan rayu gombal yang kesekian kali.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!