Mohon tunggu...
Kimmy ahmad
Kimmy ahmad Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis jalanan, hanya ingin berbagi tulisan yang disenangi semua orang.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menggenggam Takdir

24 Januari 2022   12:32 Diperbarui: 24 Januari 2022   12:37 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Bumi menghampar di terik matahari panas..
Mendung mendulang hujan membandang air deras..
Laut mengombak menggulung pasir terhempas..

Kuasa ilahi ilustrasi sejati alam bertakdir..
Dari sidratul muntaha tuhan melukis semua yang terukir..
Melalui kanvas dan kuas titik titik peristiwa mengalir..
Menyepoi malam dalam keheningan semilir..
Menyeringai siang dalam keceriaan bergulir..

Tata laksana dan cipta memberi pentunjuk baru..
Manusia terkalahkan takdir yang membelenggu..
Terkapar pada sesak berujung ngilu..
Terdampar pada pulau yang tidak dirindu..

Perjalanan apa yang di dapat manusia..
Setiap gerak dan langkahnya tidak berdaya..
Menggembala romansa tergiur  petaka..
Menjemput asa sulit menerpa..

Dimanakah kekuatan diri berada..
Menerjang hambatan menyusur sukma..
Dunia memang sudah di genggemanNya..
Manusia wajib berupaya..
Tidak mudah memang meraihnya..
Segala cita dan cinta..
Penuh duka dan air mata..
Tapi janji sang pencipta takdir memilih sang juara..
Genggam erat dan kuasai segala yang kau pinta..
Kamu bisa mengendalikannya..

Kimmy ahmad
4, des 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun