Mohon tunggu...
Kimmy ahmad
Kimmy ahmad Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis jalanan, hanya ingin berbagi tulisan yang disenangi semua orang.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Penyesalan

23 Januari 2022   11:08 Diperbarui: 23 Januari 2022   11:29 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Penyesalan...

Tiba saat hatiku tertusuk sembilu, yang tajam mengoyak seluruh derajat kehormatanku..
Aku yang bodoh dan hina mudah tersandera segala bujuk rayumu yang mempesona..
Hiasan yang engkau pakai ternyata memikatku dalam jubah kebohongan..
Baju perisai yang terpasang tidak bisa menghadapi tombak - tombak rayuan mautmu..
Terompet kekalahan menyurutkan langkahku untuk mundur, melarikan diri dari medanmu yang begitu tangguh..
Kini aku kalah..
Harga diriku terbuang dalam gelap ratapan..
Bangun dari mimpi yang gelap gulita, disambut dengan cengkeraman malam yang mencekam..

Terpuruklah aku dalam penyesalan tiada mungkin lenyap..
Bersemayam dalam rangkaian kata yang  mengolok pengap...
Ku nantikan seorang teristimewa menuntunku pada jalan yang terang...
Menggugah lagi semangatku yang sudah bertiarap...
Derita hidup tidak pernah surut menghantam laksana ombak ganas menerjang...
kehilangan orang yang terindah membuat suasana menjadi gundah..

Sesal dan merana berbaring dalam lukisan sedih yang panjang....

Kimmy ahmad

23, januari 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun