Kebebasan yang adil
Aku terkulai lemas mengiringi langkah kaki malas..
Daun jatuh berserakan memberi arti apa itu realitas ..?
Sayup sayup angin menerpa , Air mata tak sadar jatuhi rona wajah memelas..
Desir suara hati menyelimuti perasaan was was..
Menengadah kelangit biru, terhampar pemandangan sangat luas..
Mampukah hati berirama pada kehidupan serba bebas..
Semburat ironi pada rasa yang sudah kau lepas..
Aku ingin bebas...
Aku ingin menerabas..
Aku ingin menjadi merpati mengepakan sayap sayap tanpa identitas..
Aku sakit terjatuh mengiris ribuan luka meresapi..
Semua mata memandang penuh rasa terkasihani..
Bibir membiru menahan dinginnya hati yang tersayat oleh emosi..
Mata terpejam,tidak mampu menyaksikan jalan hidup yang tersesat oleh janji..
Kebebasan yang menggoda, pergi meninggalkan mencapakkan ku sendiri..
Sayap hatiku patah berkeping keping tidak bisa menjangkau dirimu jauh berlari..
Aku kembali nol..
Titik aku terlahir sebagai orang tolol..
Kehidupan yang memuja pada gemerlapnya hasrat jiwa..
Nyatanya tidak bersahabat dengan kebenaran berkuasa..
Menunjukkan kebodohan sebagai manusia penuh cacat dosa..
Tak pernah terpungkiri perkenalan itu mengoyak jiwa tidak berdaya..
Mengirimkan nafas cinta menculik hati pada sosok wanita..
Sosok asing memang menantang untuk dipuja..
Melalui bait - bait roman puisi menyeringai mesra di hamparan dusta..
Satu kata cinta menciptakan seribu warna..
Indah berpelangi bergemuruh di dada..
Pena rindu menemani waktu beruntaian dengan wajah wajah bahagia..
Aku mengunci semua alam dengan menjadi orang lain..
Berjalan menipu dengan langkah genit penuh rayuan..
Pujangga membual merangsang jiwa sepi kesunyian..
Lewat amunisi pujian  menyentuh wanita semerbak di kebimbangan..
Wanita asing larut pada hasrat pembual kebahagiaan..
Mengaliri jiwanya untuk lupa pada Tuhan..
Menahkodai bahtera asmara bersenggama pada malam malam panjang..
Aku berkecamuk pada pikiran yang remuk..
Hidupku membusung pada hati yang busuk..
Kebebasan tak selamanya mengalir deras..
Batas kehidupan bergaris dengan wahyu selaras..
Manusia pongah akan hancur binasa saat melintas..
Kemana kaki melangkah, hati akan terasa panas..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H